Ingin Bertemu

551 38 8
                                    

***

Dalam sekejap Galang, Pangeran dan Jessica telah sampai di Rumah. Di depan Rumah yang terlihat sepi itu, ketiganya hanya diam tak ada yang memulai obrolan.

Jessica masih merasa canggung akibat pertengkarannya dengan Pangeran di Hutan. Kemarahan Pangeran pun masih terbayang di ingatan Jessica dan membuatnya masih ketakutan jika dekat dengan laki-laki itu.

Sama halnya dengan Jessica, Pangeran pun tengah memikirkan tentang permintaan gadis itu. Ada suatu hal yang membuatnya bimbang akan hal tersebut.

"Kenapa kalian hanya diam? Pangeran, kamu tidak ingin mengantarkan Jessica masuk ke dalam Rumah?" Tanya Galang. Dia yang sedari tadi memerhatikan Pangeran dan Jessica merasa heran karena muda-mudi tersebut saling diam seperti sibuk dengan dunianya sendiri.

"Saya masuk sendiri saja. Terima kasih sudah mengantarkan saya ... Raja serigala," balas Jessica gugup. Dia masih tak percaya akan berhadapan dengan dua makhluk mitologi yang sempat tak dia percayai keberadaannya.

Setelah diangguki Galang, Jessica lantas bergegas membuka pintu dan masuk tanpa berpamitan pada Pangeran.

Galang semakin dibuat heran oleh gelagat Jessica. Dia melirik Pangeran, memperhatikan raut wajah putranya yang terlihat murung.

"Kalian ada masalah?" Tanya Galang.

Pangeran menoleh kemudian menggelengkan kepala, sebisa mungkin dia
menutupi masalahnya dengan Jessica dari Galang.

Galang tersenyum samar melihat putranya hendak mengelak dari dirinya. "Kamu tidak bisa berbohong, Pangeran. Wajah kamu sudah menjelaskan semuanya. Katakan! Masalah apa yang terjadi diantara kalian?"

"Bukan masalah besar, Ayah. Hanya pertengkaran kecil," sahut Pangeran tetap tak ingin jujur kepada Galang.

"Apa kamu yakin tidak ingin mengatakan masalah diantara kamu dengan Jessica pada Ayah?" Tanya Galang kembali.

Pangeran mengangguk mantap. Dia bersikukuh dengan pendiriannya bahwa masalah yang menimpanya hanya akan bisa diselesaikan oleh diri sendiri bukan oleh orang lain.

Galang mengalah. Dia tak bisa memaksa Pangeran untuk berkata jujur tentang masalahnya. Dia juga sadar jika Pangeran sudah beranjak dewasa dan mulai bisa mengatasi masalahnya sendiri.

"Kalau begitu, sekarang juga kamu pergilah ke kediaman keluarga Tristan! Selesaikan urusan mu untuk menyembuhkan Louis, setelah itu kembalilah dan jaga Jessica!"

Pangeran sontak menoleh. "Ayah tidak ikut?"

Galang hanya memberikan anggukan sebagai jawaban dari pertanyaan Pangeran.

Pangeran hendak bertanya pada sang Ayah mengapa ia tak ikut dengannya ke Rumah Jeff, akan tetapi urung saat menyadari jika sang Ayah adalah seorang Raja. Di pikirannya, mungkin Galang ada urusan lain.

Pangeran pun akhirnya melenggang pergi setelah pamit kepada Galang.

"Sebuah rencana akan berjalan dengan baik jika sedikit orang yang mengetahui," gumamnya sambil memandangi kepergian Pangeran.

***

Di Kamar yang remang, Salwa bergumul dengan rasa takut di balik selimut. Kejadian semalam yang hampir menjadikannya bagian dari makhluk pengisap darah, membuatnya tak bisa memajamkan mata.

Peristiwa saat supir taksi digigit oleh Bryan selalu terbayang-bayang di ingatan Salwa. Dia bahkan seringkali tiba-tiba memejamkan matanya sembari menjerit agar bisa melupakan ingatan itu.

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Where stories live. Discover now