Rencana Tristan

590 36 6
                                    

***

Jeff dan Jessica tampak tengah berjalan-jalan santai sambil menikmati pemandangan hutan di malam hari.

Tak sedikitpun raut ketakutan terpampang di wajah cantik Jessica meski harus berjalan di tengah Hutan seperti saat ini. Ketakutan itu berganti dengan kebahagiaan karena sang pujaan hati berada di sampingnya. Menggenggam tangannya dengan begitu erat.

Saat tengah menikmati pemandangan, tiba-tiba langkah mereka terhenti ketika menemukan Dinda yang duduk bersandar di sebuah pohon.

Keadaan gadis itu terlihat memprihatinkan. Matanya sembab bahkan bulir air mata masih bertengger di pipinya.

"Jeff, itu Dinda kenapa?" Tanya Jessica pada Jeff yang juga mengkhawatirkan keadaan Dinda.

Jeff tak menjawab pertanyaan itu. Dia bergegas menghampiri Dinda diikuti Jessica di belakangnya.

"Din?" Panggil Jeff lirih setelah ia dan Jessica berada di dekat Dinda.

Kepala Dinda perlahan menoleh. Melihat kehadiran Jeff, segera saja dia bangkit dan memeluknya. Seketika saja tangisnya pecah di pelukan Jeff. Ia ingin melepaskan sesak di dadanya yang sedari tadi dia tahan.

"Lo kenapa, Din?" Setelah Isak tangis Dinda mereda, Jeff melepaskan pelukan Dinda dengan perlahan dan bertanya pada adiknya itu.

Dinda menyeka air matanya. Hatinya kini lebih terasa ringan meski tetap ada yang mengganjal.

"Lo bilang mau ngobrol sama Pangeran, kan? Terus Pangerannya mana? Kok lo sendirian di sini?" Tanya Jessica. Sebelumnya Dinda pamit untuk mengejar Pangeran karena ingin membicarakan sesuatu. Tapi, sekarang laki-laki itu tak ada bersama Dinda.

"Dia pergi setelah nolak perasaan gue,"

Jeff dan Jessica saling bertatapan mendengar jawaban Dinda.

"Lo confes sama Pangeran?" Jessica bertanya memastikan. Dia cukup tak percaya jika gadis seperti Dinda yang terlihat dingin bisa menaruh rasa pada Pangeran. Namun nyatanya, Dinda memberikan anggukan sebagai jawaban dari pertanyaannya.

Tak bisa dipungkiri, Jessica pun sadar bahwa Pangeran mencintainya. Namun, dia menganggap Pangeran hanya sebagai saudara. Jika Pangeran menolak Dinda karena dirinya, bukankah itu artinya dia menjadi penghalang?

"Tapi, gimana lo bisa suka sama Pangeran, Din?" Jeff ikut bertanya. Dia tak menyangka jika Dinda akan jatuh cinta sungguhan kepada Pangeran. Padahal sebelumnya mereka hanya berencana Dinda berpura-pura cinta dengan laki-laki itu agar dirinya bisa leluasa mendekati Jessica.

"Mungkin karena gue trauma sama Vicky, sekalinya ketemu cowok kayak Pangeran, gue ngerasa jadi cewek beruntung. Pangeran punya jiwa kesatria yang selalu ingin melindungi dan itu yang buat gue nyaman sama dia." Balas Dinda. Dia kembali terisak.

Vicky memang jauh berbeda dengan Pangeran. Mantan pacarnya itu pergi begitu saja ketika dirinya hampir mati dibakar warga, sementara Pangeran, dia sampai rela menghabisi serigala penjaga hanya untuk menyelamatkan nyawanya.

Perbandingan jauh itu tak sadar membuat Dinda telah menaruh rasa pada Pangeran. Malu sebenarnya mengakui tentang perasaannya kepada orang lain seperti ini.

"Gue paham sama apa yang lo rasain sekarang. Tapi, apa lo masih berharap sama Pangeran? Gue harap lo ingat, Din. Kalian itu berbeda dan perbedaan itu tidak akan pernah bisa menyatukan kalian," ucap Jeff.

***

Setelah banyak bercerita tentang masa lalu, Galang mengajak Pangeran berbincang di pinggir Danau. Obrolan keduanya mengalir begitu saja layaknya Ayah dan Anak yang selalu bercerita banyak hal.

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora