Kematian Sebagai Bayaran

526 41 10
                                    

Hallo, semuanya!
Assalamu'alaikum...
Maaf, ya, ceritanya baru diup lagi.

Karena saya juga lagi banyak kesibukan, jadi saya minta maaf sekali kalau part ceritanya gak sepanjang biasanya.

Tapi, semoga kalian suka dengan part ini ya, selamat membaca!

~

Daun telinga Louis bergerak kala menangkap suara derit pintu yang dibuka. Ia pun membuka matanya perlahan kemudian melirik ke arah pintu di mana sudah ada Pangeran yang tengah berdiri memandangi dirinya.

"E-elo?" Sekadar bicara sepatah kata saja Louis merasa lehernya seperti dicekik sehingga suaranya tak bisa keluar. Ada sensasi terbakar di rongga dadanya setiap kali dia berbicara.

Pangeran berjalan mendekat dengan ekspresinya yang datar meski melihat Louis sekarat. Ia tak memedulikan tatapan empat orang dewasa yang sedang memandangi dirinya dengan tajam.

Tak lama kemudian Fita dan Stanley masuk ke Kamar. Mereka ingin menyaksikan bagaimana si Pangeran serigala menyembuhkan saudara mereka.

"Sembuhkan Louis sekarang juga! " Tristan yang berdiri di seberang kasur sana memerintahkan Pangeran untuk segera menyembuhkan keponakannya.

"Kenapa harus terburu-buru Raja Vampir?" Perlahan Pangeran menolehkan kepalanya pada Tristan. "Aku belum puas melihatnya menderita." Lanjutnya disertai seringai.

"Jangan main-main kau!" Jordan berteriak marah. Perkataan Pangeran benar-benar menyulut emosinya. Sejak kemarin dia sangat mengkhawatirkan keselamatan Louis, tapi Pangeran malah menikmati keadaan putranya yang mengenaskan itu.

"Dia yang menginginkan berada di keadaan seperti ini dengan menantang diriku, bukan? Aku hanya ingin dia menikmati hasil dari tantangannya itu sebentar lagi saja," balas Pangeran terlihat tenang.

Tristan menatap Pangeran begitu dalam. Ada sesuatu yang membuatnya merasa Pangeran sangat berbeda. Auranya begitu kuat dan anehnya ia hanya dapat mencium aroma serigala dengan samar-samar dari tubuh Pangeran seolah sebenarnya Pangeran sedang berada jauh di tempat itu.

"Pangeran, kita mohon sama lo, sembuhkan Louis segera mungkin!" Stanley tak segan menyatukan kedua tangannya memohon pada Pangeran. Dia sadar jika mereka harus bersikap baik sehingga Pangeran merasa senang dan berbesar hati menyembuhkan Louis.

Pangeran tersenyum mendengar permohonan Stanley. "Apa yang akan kalian berikan sebagai bayaran karena aku menyembuhkan Louis?"

"Bangsa serigala adalah bangsa yang populasinya hampir punah saat ini. Aku akan menjamin bangsa kalian tidak akan punah, " sahut Tristan.

Pangeran kembali tersenyum mendengar jawaban Tristan. "Sayang sekali aku tidak tertarik dengan tawaran itu."

"Lalu apa yang kamu inginkan sebagai bayarannya?" tanya Tristan mulai muak dengan tingkah Pangeran.

"Kematianmu, "

***

Tubuh Sisi tersentak mundur. Matanya membeliak menatap seseorang yang saat ini ada di hadapannya. Tangan kekar milik orang itu mencekik leher Sisi dan membuatnya kesulitan untuk bernapas.

"Bumantara!" Selena berteriak panik melihat apa yang tengah dilakukan pria kepercayaan ayahnya itu pada Sisi.

Bumantara hanya bergeming seolah tak mendengarkan seruan Selena yang terus memintanya berhenti. Tak sedikitpun genggaman tangannya melonggar di leher Sisi, malah ia semakin menguatkan genggamannya sehingga wajah Sisi mulai pucat pasi.

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Where stories live. Discover now