Kembali Hadir

627 36 5
                                    


***

Suara alarm terus saja berbunyi nyaring, namun Jessica masih tidur nyenyak dengan selimut yang menghangatkan tubuhnya.

Pangeran keluar dari Kamar Mandi dengan seragam sekolah yang sudah terpakai rapi di badannya.

"YaAmpun, Jessica... masih molor juga lo," Pangeran geleng-geleng kepala melihat Jessica. Dia berjalan menghampiri gadis itu untuk membangunkannya.

"Heh, Jess! Bangun," ucap Pangeran sambil menarik selimut Jessica.

Jessica menggeliat, mengumpulkan nyawa. perlahan dia membuka mata dan mendapati Pangeran yang sudah memakai seragam, "Kok udah pake seragam aja, Lo? Rajin banget."

"Rajin dari mana? Gue kesiangan dari biasanya. Tuh, lihat Jam!"

Jessica melirik jam weker di nakas. Matanya langsung membulat ketika melihat jam sudah menunjukan pukul 7.

"OMG!" Pekik Jessica seraya bangkit dari kasur. "Lo kenapa gak bangunin gue sih? Terlambat kan gue jadinya!" Omelnya.

"Lah? Lo yang susah bangun kok gue yang disalahin? Makanya kalo tidur tuh jangan terlalu nyenyak. Untung masih bisa bangun lagi Lo!" Balas Pangeran.

"Gak mau tau, pokoknya ini semua gara-gara lo! Gue bangun kesiangan karena tadi malem gue tidur jam 2 dan itu semua gara-gara lo!"

"Iya, salah gue! Gue emang selalu salah dimata lo. Udahlah, dari pada ngomel mulu mendingan lo mandi sana! Gue ke Sekolah duluan, Bye!" Pangeran beranjak pergi dari Kamar Jessica, sedangkan gadis itu masuk ke Kamar Mandi dan buru-buru bersiap agar tak terlambat masuk kelas.

***

Pangeran keluar dari Rumah, menghampiri Motornya yang sudah terparkir di pekarangan rumah.

Setelah naik ke Motor, dan memakai helmnya, Pangeran malah termenung. Dia tiba-tiba teringat dengan kejadian semalam. Begitu banyak keanehan yang terjadi pada dirinya. Dia mulai meragukan keyakinannya sendiri bahwa semua yang terjadi padanya semalam hanya halusinasi.

"Apa sebenernya yang terjadi sama gue? Kenapa semalem gue ngalamin kejadian-kejadian yang aneh? Dan kenapa gue masih kepikiran sama omongan cewe di hutan semalem?" Gumamnya.

Pangeran kembali mengingat perkataan Sisi yang menyatakan bahwa dirinya adalah bagian dari Manusia Serigala. Tapi Pangeran masih menyangkal semua itu. Nalarnya masih belum menerima kenyataan tersebut.

"YaAllah... gue biasa gak mikir, sekarang dipaksa mikir kek gini. Tau, ah! Dari pada pusing, mendingan gue berangkat sekolah aja. Mana udah terlambat lagi gue. Auto di hukum ini mah," lirih Pangeran. Dia menghela napas dalam-dalam dan mencoba untuk tidak memikirkan hal yang sama lagi. Dan dia pun segera melajukan motornya menuju Sekolah.

***

Jeff beserta saudara-saudarinya sedang berada di dalam perjalanan menuju Sekolah. Awalnya semua tampak biasa saja, hingga tiba-tiba saja terlihat seorang laki-laki berdiri di tengah jalan dan membuat Jeff harus mengerem mobilnya mendadak.

"Siapa tuh orang?" Tanya Stanley.

"Gue gak tau," sahut Louis.

Laki-laki itu menoleh sehingga Semua orang di dalam mobil dapat melihat wajahnya dengan jelas.

"Vicky?" Dinda menyebut nama laki-laki itu pelan.

Jeff dan yang lainnya melirik Dinda.

"Gue bakal keluar buat usir dia," usul Louis. Dia meraih hendle mobil, hendak keluar. Namun, Jeff segera mencegah Louis.

"Jangan, Louis! Biar gue yang urus dia,"

Louis mengagguk dan menurunkan tangannya, membiarkan Jeff yang menghampiri laki-laki bernama Vicky itu.

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang