Bagian 39 📜 : Dari sisi pandang yang lain

24 9 0
                                    

39. DARI SISI PANDANG YANG LAIN.

Atsumu terus saja menatap makam Osamu yang sudah tiga hari di makamkan di bawah pohon besar, disekitarnya hanya di kelilingi oleh hamparan rumput hijau, dimana itu adalah tempat biasa Osamu dan Atsumu bermain bersama.

Atsumu duduk dan mulai membacakan doa untuk saudara kembarnya. Setelah selesai, Atsumu bercerita pada makam Osamu bahwa desa Ina sempat hancur akibat serangan iblis. Namun saat ini, desa sudah mulai membaik dengan semua orang yang mau bergotong royong untuk membangun desa itu seperti sedia kala.

Dan Atsumu kembali merasa sangat terpukul karena kehilangan saudaranya tersebut, dia juga teringat semua kenangan yang dulu dia jalani bersama Osamu, itu yang membuat Atsumu sangat tidak berdaya sekarang.

"Oh, kakak juga menyuruhku untuk menyampaikan ini padamu. Tetap memperhatikan kami dari atas ya Osamu? " Atsumu tersenyum, kemudian kepalanya perlahan tertunduk, tapi senyumannya tidak ikut turun.

"Mungkin saja kau bisa melihat bagaimana dunia ini sudah mempermainkan mu. " Tutur Atsumu.

"Lebih tepatnya, bagaimana Osamu melihatmu di permainkan oleh takdir. " Imbuh Kageyama. Saat ini dia sedang berdiri di belakang Atsumu sambil menyilang kedua tangannya.

Atsumu menoleh. "Kageyama? "

"Kau sudah selesai? " Tanya Kageyama.

"Seharusnya sudah setelah mengatakan itu. Tapi kau malah datang dan merusaknya. Apa yang kau mau? Kau itu belum sembuh total, kenapa malah berkeliaran?? " Atsumu berdiri dari duduknya.

Perlu diketahui, Kageyama memiliki banyak sekali luka setelah bertarung hari itu. Sungguh, sebetulnya Atsumu merasa rugi karena tidak dapat melihat Kageyama bertarung. Saat di tanyakan kepada orang-orang pun mereka tidak melihat Kageyama bertarung bagaimana.

Kesampingkan dulu hal itu. Yang lebih penting sekarang adalah luka nya yang sangat parah. Kageyama tidak mau menurut ucapan siapapun, bahkan Kitashin sendiri.

"Sakusa memanggilmu. " Kata Kageyama datar.

"Sakusa? " Atsumu mengernyit bingung kearah Kageyama, dia berfikir sambil melihat kepala Kageyama di lilit oleh kain karena luka yang ada di kepalanya.

Mengetahui ucapannya itu, Atsumu serta Kageyama segera pergi ketempat Sakusa berada tanpa berbasa-basi lagi. Tapi tidak lama setelah mereka sampai, Atsumu langsung dikejutkan dengan Sakusa yang sedang di selimuti oleh kepulan asap hitam yang tebal tanpa sadarkan diri.

Atsumu berteriak spontan. Tentu saja karena dia terkejut. "Sakusa! Ada apa dengannya— "

Begitu Atsumu berbalik kearah Kageyama untuk bertanya. Dengan cepat, lelaki itu mendorong Atsumu hingga menyerobot masuk ke dalam asap bersama Sakusa.

Perlahan kesadaran Atsumu mulai menghilang saat asap itu berhasil memeluknya, pandangannya pun kabur dan menggelap. Dia hanya bisa menatap buram Kageyama yang sedang berdiri tegap dengan ekspresi yang biasa dia perlihatkan kepada semua orang.

"Kenapa aku malah... Ingin pingsan.... "

"... "

"... "

"... "

"... "

Atsumu secara aneh terbangun dalam kegelapan total. Dia tidak bisa melihat, atau bahkan merasakan apapun. Tanpa pernyataan, dia terlempar ke dalam kekosongan, terbang dengan cepat ke arah yang tidak jelas.

Segera Atsumu merasa ada hawa berat dan tertekan, ketika dia berusaha untuk bangun. Untuk beberapa detik sesaat, kekosongan di sekitarnya tampak seolah-olah menahan Atsumu. Kekuatan yang tak jelas mulai menguasai waktu yang sepertinya tak terbatas.

UNIVERSE【 HAIKYUU】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang