Bagian 30 📜 : Panah pemanggil hati

14 5 1
                                    

30. PANAH PEMANGGIL HATI

"Jadi selama ini kau tau kalau kakaku merasuki tubuhnya Sakusa? "

Atsumu yang hendak melangkahkan kakinya untuk pergi ke kamar mendadak terhentikan akibat mendengar suara keras khas perempuan. Atsumu melongokan kepalanya di antara tirai yang menutupi lawang pintu dan melihat ada seorang gadis cantik sedang berdiri menghadap Kageyama dengan ekspresi marah?

"Yachi, tahan dirimu. " Shimizu berusaha menenangkan Yachi. "Kau ingat kan tujuan kita ketempat ini apa? "

"Pantas saja para prajurit Surgawi ingin menangkapmu! Karena separuh dari inti emas kakakku ada pada dirimu! Sekarang, dimana separuhnya lagi? " Tanya Yachi tidak santai.

Kageyama mengangkat kepalanya tenang. "Aku tidak tau. " Katanya.

Yachi terkejut. "Apa? "

Atsumu berjengit kaget ketika melihat gadis bernama Yachi itu mendorong Kageyama sampai tubuhnya menabrak keras ke lantai. Atsumu tidak tau apa yang tengah terjadi sekarang. Tapi di sisi lain Atsumu paham kalau seharusnya dia tidak berada di sini untuk menguping pembicaraan mereka.

Atsumu yang hendak akan menarik diri untuk pergi. Mendadak putar balik dan berlari kearah Kageyama ketika melihat sekujur tubuh Yachi mengeluarkan hawa panas seperti matahari. Instingnya mengatakan kalau gadis itu akan menyerang Kageyama.

"Hentikan! " Atsumu berteriak sambil kedua tangannya merentang melindungi Kageyama yang berada di belakangnya.

"Atsumu? Apa yang kau lakukan? Kenapa belum tidur? " Terkejut Sugawara.

"Seharusnya aku yang bertanya kepada kalian! Apa yang telah kalian lakukan kepada Kageyama? " Atsumu bergerutu sebal sambil mengeratkan kedua tangannya.

"Kau juga kenapa hanya diam? " Atsumu melirik Kageyama.

"Tunggu tunggu, sepertinya ini ada kesalah pahaman. " Sugawara menghampiri Atsumu dan berusaha menenangkan nya untuk tidak bertindak gegabah.

Mendadak suara ricuh menggemuruh terdengar dari luar rumah Kageyama. Salah satu orang bertubuh tegap dengan pakaian khas prajuritnya datang masuk serta menghadap ke-lima orang yang berada di dalamnya.

"Dewi Matahari! Sudah kubilang untuk tidak membawa prajurit surgawi! " Sugawara melotot kearah Yachi. Bergantian dengan melirik kearah prajurit yang masih berdiri tegap.

"Hah? " Yachi mengerjap bingung tidak percaya. "Aku tidak memerintah prajurit surgawi manapun untuk membantuku! "

"Lalu bagaimana ini bisa... " Ucapan Sugawara mendadak terpotong dengan datangnya orang lain dari belakang prajurit tersebut.

"Aku yang memerintahkannya. " Hirugami menyunggingkan senyumnya seolah melakukannya dengan sangat sengaja. "Dewi Matahari... anda terlalu nekat sampai-sampai menemui orang yang telah menghasut Dewa Kehidupan. "

Semua menoleh serentak ketika suara berat nan tenang itu terdengar. Yachi membulatkan kedua matanya merasa terkejut dengan kedatangan sosoknya.

Kedua mata Hirugami melirik kearah Atsumu. Kemudian tersenyum semakin lebar. "Oh? Ternyata ada juga dari kaum Kitsune, bagaimana dengan kabar Kitashin selama tujuh ratus tahun ini? Sudah lama aku tidak mendengar keadaannya. "

Atsumu memasang wajah terkejut. Semuanya sama-sama terkejut dengan setiap ucapannya Hirugami. "Kau mengenal kakakku? "

"Tentu... aku adalah sahabat baiknya. " Hirugami memasang senyum hangat.

"Apa yang kau lakukan di sini Hirugami? " Tanya Shimizu tenang.

"Naif sekali anda Dewi Bulan... Tapi tidak masalah, aku sudah mengetahuinya kalau kau bekerja sama dengan Dewi Matahari, aku datang kemari untuk mengambil setengah inti emas milik Dewa kehidupan. Alam surgawi sudah mencarinya selama bertahun-tahun untuk di lindungi agar tidak jatuh pada orang yang salah. Sejak awal aku sudah menandai pria ini. " Hirugami menoleh kearah Kageyama yang sudah berdiri di samping Atsumu.

UNIVERSE【 HAIKYUU】Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin