Bagian 03 📜 : Penjaga toko yang manis

38 7 0
                                    

3. PENJAGA TOKO YANG MANIS

"Koutarooo!! "

Seorang gadis muda berlari tergopoh-gopoh dengan kedua tangannya mengangkat gaun yang dia kenakan.

"Kenji, kenapa kau berlari seperti itu. Ibunda kan sudah bilang untuk tidak berlarian di Istana, jaga tatakrama mu mulai saat ini. ”

Gadis yang di panggil Kenji itu langsung menurunkan gaunnya kebawah. Menutupi kaki jenjangnya yang putih yang di lapisi stoking hitam pudar. "Maaf Kakak. Aku tidak akan mengulanginya kembali. "

Akane menghelakan nafas panjang. Sudah biasa dengan kelakuan adiknya yang satu ini. "Kau ini sedang mencari siapa? Kou? Dia sedari tadi hanya ada di dalam kamarnya. Kau ada urusan penting dengannya? "

Kenji tersenyum. Dia lalu mengangguk mantap mengiyakan apa yang kakak pertamanya ucapkan. "Hari ini aku menemukan hewan mitologi lagi dalam cerita! Kali ini bentuknya seperti hewan Rubah berekor sembilan! " Horie menunjukan buku yang dia bawa ke hadapan kakaknya.

Akane undur dua langkah dari buku yang langsung berhadapan dengan hidungnya itu. "A...ah iya itu... sangat keren. Luar biasa. Aku tidak tau seberapa banyak buku yang kau baca hanya untuk mendapatkan yang seperti ini. "

"Kakak tidak tau bagaimana serunya. Terkadang aku selalu membayangkan jika mahluk-mahluk ini benar-benar ada dan hidup dengan nyata! Bokuto bahkan pernah bercerita jika dia pernah bertemu dengan salah satunya. "

Akane menaikan alisnya sebelah tidak percaya. "Hah? Bualan macam apa yang sudah dia ucapkan padamu? "

Akane langsung memegang kedua pundak milik adik perempuannya. "Dengar, Koutaro memang memiliki sifat kekanak-kanakan. Tapi dia tidak sebodoh itu untuk membicarakan hal berat seperti ini denganmu. "

Kenji mengangkat kedua bahunya kekeh. "Jika kakak tidak percaya ya sudah, aku akan pergi menemui Kou sekarang. "

Kedua tangan Akane terlepas dari pundak adiknya perlahan. "Kau ini. Sudahlah pergi saja. Ada banyak urusan Kerajaan yang harus aku kerjakan. Sebentar lagi akan adafestival. "

"Benar juga! Kakak akan mencari calon pendamping hidup juga di sana? " Kenji mendekatkan wajahnya. Kepalanya miring kearah samping kiri.

Akane tersenyum kecut. "Mungkin. " Ini adalah salah satu pertanyaan yang tidak ingin dia dengar dan dia jawab. Namun karena adik tersayangnya yang bertanya, dia langsung mencari 1001 alasan untuk menjawab pertanyaannya.

Terlalu lama memikirkannya. Mendadak seseorang yang lebih tinggi menghampiri Akane dan menepuk pundaknya dari belakang. "Aku akan mendukungmu kak! Kau kan gadis tercantik di seluruh penjuru negeri ini. " Bokuto sembari tersenyum berseri-seri.

Akane terkejut. Dia langsung menoleh kebelakang mendapati adiknya yang tengah tersenyum lebar kearahnya. "Jika aku menikah. Aku pasti akan meninggalkan kedua adikku yang manis ini. "

Kenji tampak sedih ketika mendapati kakaknya berbicara seperti itu. "Kakak jangan berbicara seperti itu!! Bawa saja Suamimu kesini dan tinggal di sini!! " Kenji memeluk erat pinggang sang kakak. Karena mendapati kesempatan langka seperti ini. Kenji sesekali menyembunyikan wajahnya ke dada milik sang kakak.

Bokuto yang ada di sampingnya pun ikut ikutan memeluk kakak pertamanya erat seraya merengek seperti seorang balita yang tidak di belikan balon oleh ibunya. "Benar benar!! Kakak di sini saja!!! Nanti jika kakak pergi tidak ada lagi yang akan menceritakan dongeng sebelum tidur. " Walau cara bicaranya terdengar seperti di buat-buat. Bokuto jujur mengatakan itu dari dalam hatinya.

"Dan kita juga tidak akan punya orang selain kakak untuk kami jahili lagi... " Sambung Bokuto. Yang semakin histeris.

Mendengar kata itu Illie langsung tidak merasa haru dan sedih lagi. Dia memukul kepala kedua adiknya geram. "Kalian ini sudah besar. Masih saja seperti ini. " Dia sudah berusaha untuk menunjukan tatapan tajam kepada kedua adiknya. Tapi dia selalu tidak mendapati respon serius. Seperti Bokuto dan Kenji yang hanya tersenyum tanpa dosa dengan kepala yang sudah benjol akibat pukulan keras darinya.

UNIVERSE【 HAIKYUU】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang