Bagian 26 📜 : Hanya sebuah kalung liontin

16 5 0
                                    

26. HANYA SEBUAH KALUNG LIONTIN

"Dalam keriuhan yang bising mereka memperdebatkan soal kebenaran. Melihat nasib seluruh umat. Terkutuk lah untuk aturan di dunia ini. Lengan pendek berada dalam ambisi jangka panjang mereka. Bagaikan burung yang melankolis. Berjuang untuk terbang mencari tempat persembunyian. Daun kering bermekaran berhasil tumbang mengambang di atas ombak sungai dan tidak pernah kembali lagi.. "

--Kageyama--


"Buka pakaianmu. " Tangan Kageyama terulur kearah Atsumu yang sedang santai bersender di batang pohon.

Atsumu membulatkan matanya terkejut mendengar ucapan Kageyama yang tiba-tiba.

"Apa!? Apa kau ingin... " Atsumu terlalu percaya diri mengira dirinya memiliki wajah yang imut. Tapi apakah Kageyama sampai ingin melakukannya?

"Aku akan mencuci pakaianmu. " Ucap Kageyama dengan nada suara yang datar.

Wajah Atsumu memerah padam akibat malu dengan pikirannya sendiri. Dia menendang kaki Kageyama, tapi Kageyama dengan santai menghindar dari tendangan Atsumu.

"Kenapa kau tidak bilang sejak awal kalau kau ingin mencuci bajuku! Ugh.. Lalu aku akan memakai pakaian yang mana? " Tanya Atsumu.

"Aku sudah menyiapkan pakaianmu di dalam. " Kata Kageyama.

Atsumu berdiri dari duduknya lalu masuk kedalam rumah menuju ruangan tertutup untuk berganti pakaian dan memberikan pakaiannya itu kepada Kageyama. Atsumu baru ingat kalau beberapa hari ini dia belum mandi. Mungkin akan bagus kalau pergi mencari sungai di sekitar sini dan berendam di sana.

Kageyama mengambil pakaian Atsumu di tangannya. "Beri tau Sakusa juga untuk memberikan pakaian kotornya padaku, aku ada di belakang. "

Atsumu mengerutkan alisnya kesal serta heran. "Kenapa tidak kau saja yang pergi mendatanginya? Kenapa harus aku? "

"Karena aku harus mengumpulkan air dari sumur. " Ujar Kageyama.

"Kau kan bisa mengambil bajunya dulu baru mengambil air di sumur. " Usul Atsumu.

"Kalau begitu cuci lah bajunya, sumur itu ada di samping bukit depan sana, ember nya sudah aku siapkan juga. Sekarang pergilah. " Kageyama menyerahkan pakaian kotor yang sebelumnya dia pegang kepada Atsumu. Kedua tangannya langsung menyilang dan meminta Atsumu untuk segera pergi mengambil air.

"Ahh!! Baiklah baiklah! " Atsumu gelagapan. Dia memberikan kembali pakaian itu kepada Kageyama dan langsung pergi menghampiri Sakusa.

Kageyama hanya menyunggingkan senyumnya dari belakang melihat Atsumu yang perlahan menjauh darinya. Tapi mendadak senyumnya itu luntur dan matanya menoleh dengan sinis kearah sekitar. Entah mengapa Kageyama merasakan ada sesuatu yang selalu memperhatikannya selama Sakusa dan Atsumu ada.

Kageyama diam, dia tidak terlalu memikirkannya. Kageyama berbalik dan pergi untuk melakukan pekerjanya mencuci baju.

"Sakusa! " Atsumu masuk kedalam kamar dengan nyelongsong seperti ular tanpa permisi.

Di dalamnya tidak ada siapapun, tetapi ada tumpukan baju di atas meja. Atsumu pikir Sakusa sudah mengganti pakaiannya dan meletakan yang kotor di atas meja.

"Setidaknya aku tidak perlu repot-repot menunggunya, toh dia sudah menyimpan pakaian kotornya di sini. " Atsumu menghampiri tumpukan baju tersebut dan mengambilnya, sampai ada sesuatu yang mulai menarik perhatiannya sekarang.

"Kalung liontin? " Tangan Atsumu merayap keatas meja untuk mengambil benda tersebut.

Jari Atsumu terangkat untuk memegang rantai dari kalung itu. Tangan sebelahnya memegang sebuah benda bulat berwarna emas bercampur perak, di sana ada sebuah lambang bulan yang tercetak indah. "Woahh... Sakusa membeli benda seperti ini di pasar? Tapi ini terbuat dari emas dan perak asli, mana mungkin benda semahal ini bisa terjual di pasar macam itu? "

UNIVERSE【 HAIKYUU】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang