33. DENGAN RITME YANG SEPERTI BERNAFAS
"L... lepaskan aku... " Rintih seorang perempuan, kedua tangannya di gantung, bajunya compang-camping tidak karuan menutupi sekitar tubuhnya.
Seorang perempuan lain dalam wujud serupa datang. Bedanya yang satu itu terlihat lebih cantik dan rapih dengan pakaian mewah melekat di tubuhnya yang ideal.
Ruangan yang luas tapi minimnya pencahayaan membuat penglihatan cukup kabur. Meskipun di temani oleh satu obor yang menggantung di tembok, itu tidak membantu sama sekali.
"Apa kabar yachi... bagaimana keadaanmu di dalam sini? " Sesosok orang yang lebih tinggi dan memiliki aura kekuasaan datang, berbarengan dengan perempuan yang memiliki wajah serupa tergantung di sana.
Perempuan yang bernama Yachi itu mengangkat kepalanya. Memang terlihat susah payah tapi pada akhirnya dia berhasil menatap mata dari orang yang ada di hadapannya itu.
"Apa yang kau mau...? Membunuhku? "
Pertanyaan itu seolah menantang Oikawa. "Jangan berbicara seperti itu lagi. " Kata Oikawa.
"Sebelum tiruan mu ini membunuh beberapa target ku. " Oikawa menatap Yachi dengan tatapan kosong dan suram, seakan dalam tatapannya itu ada sesuatu yang aneh. Alarm di dalam benak Yachi tiba-tiba memberontak.
"Oikawa! "
Sosok yang menyerupai Yachi itu berubah wujud menjadi seorang laki-laki. Sebagai iblis, melakukan tiruan seperti ini bukanlah hal yang sulit. Apa lagi jika itu di lakukan oleh iblis dengan darah murni.
"Semi, bagaimana perjalanan dengan mereka? " Oikawa sambil berbalik badan.
"Berjalan baik. Mungkin sebentar lagi mereka akan berjalan menuju desa Ina, tempat Akaashi berada. " Semi menjelaskan semua yang memang harus di jelaskan.
"Dan sejauh ini belum ada yang curiga. " Tuturnya kemudian.
"Apa kita tidak perlu menghubungi Akaashi untuk membantunya? " Orang yang memiliki tubuh lebih besar dari Oikawa bertanya dengan intonasi suara yang berat.
"Tidak perlu. Dia itu hanya melakukan semua keinginannya sendiri, itu membuang-buang waktuku. Lakukan saja tugasnya dengan benar. " Titah Oikawa mutlak kepada Ushijima dan Semi.
Yachi mendengarkan setiap ucapan itu, dia langsung menundukkan kepalanya merasa gagal menjadi seorang Dewi yang seharusnya melindungi. Entah apa yang sudah terjadi di luar sana. Tapi semoga mereka baik-baik saja dalam perlindungan berkat surgawi.
"Saya akan kembali, saya tidak ingin membuat mereka curiga karena pergi terlalu lama. " Setelah Semi mengatakan hal itu, dengan cepat sebuah lubang hitam yang sebagai alat teleportasi dengan cepat membawanya menuju lokasi yang di tuju.
Semi menghela nafas begitu sampai di tempatnya dengan aman. Wujudnya sudah kembali menjadi seorang Yachi tiruan. Dengan baik pula dia harus kembali berakting supaya tugasnya berjalan sempurna. Namun mendadak hal mengejutkan terjadi.
"Apa yang sedang kau lakukan di sini? " Kemunculan Suna sukses membuat Semi terkejut setengah mati. Karena suara langkah kakinya tidak terdengar.
"A-ahh itu... aku baru selesai berjalan-jalan sebelum meninggalkan tempat ini, ngomong-ngomong apa yang sedang kau lakukan juga di sini? Apa kau mencariku? " Yachi tersenyum sambil membenarkan rambutnya.
"Aku tidak sedang mencari siapapun, aku kesini karena mendengar suara yang menganggu telingaku. " Suna mengangkat alisnya. Kenapa insting waspada nya menyala begitu berhadapan dengan Yachi.
"Suna! Kau di sini rupanya? Aku mencarimu! " Dari belakang Atsumu datang dengan sekeranjang penuh makanan. Pikirnya makanan ini akan dia bawa untuk Osamu.
YOU ARE READING
UNIVERSE【 HAIKYUU】
Random"𝘋𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘣𝘢𝘸𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘋𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘵𝘶. 𝘛𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘱𝘶𝘴 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘴𝘪𝘧𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘦𝘨𝘰𝘪𝘴𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘮𝘢𝘩𝘭𝘶𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢...