Arti Damai

22 5 2
                                    

Malming lebih baik kita baca work ini hahahahaha













Soooo happy readinggg
















Eitsss vote dulu yaaw














Maaciwww






















Happy reading~~

Malam hari yang tentram dan terdengar suara dari televisi. Namun, dua wanita cantik itu malah asyik mengobrol daripada melihat televisinya.

"Kok kamu bisa sih damai dengan masalah kamu, Gee?" Tanya Saras setelah tahu jika Gee dan Yoga menikah karena wasiat terakhir Kakaknya.

"Hmm... awalnya berat, Ras. Kita sama-sama egois dan memilih untuk tidak punya perasaan apapun. Apalagi Kak Yoga itu bucin banget sama Kak Karin. Dia abis ditinggal meninggal, terus dinikahin sama cewek yang gak dicintai. Bahkan aku itu udah dianggap adik sama Kak Yoga." Ucap Gee tersenyum manis. Walaupun saat ia melalui itu semua dipenuhi tangisan. Sekarang karena sudah damai ia bisa kembali menceritakan dengan perasaan tenang.

"Aku juga begitu. Obatin perasaan aku juga. Pas gak sengaja ketemu sama Asa di Aussie aku sempet goyah. Lalu ada masalah yang akhirnya Kak Yoga tahu aku ketemu Asa. Kita sempet bertengkar hebat. Karena sebelumnya kami memutuskan untuk menerima satu sama lain. Ya pokoknya kita bisa lalui itu bersama-sama, sampai sekarang ada calon junior Kak Yoga di perut aku hehe."

"Aku mau kaya kamu. Damai dengan keadaan." Ucap Saras dengan suara gemetar.

"Aku yakin pasti bisa, Ras! Entah apapun itu, aku berharap yang terbaik untuk kamu."

"Aku mau tanya, Gee. Kamu sama sekali udah gak ada perasaan apapun ke Asa? Kalian pacaran lumayan lama dan putus dengan keadaan masih saling cinta."

Gee terkekeh mendengar pertanyaan Saras yang menurutnya lebih ke pernyataan itu.

"Manusia itu dinamis, Ras. Mungkin banyak istilah kaya, 'cintanya habis di orang lama, sekarang hanya melanjutkan hidup.' Menurut aku sih itu gak semua orang begitu. Buktinya diri aku sendiri. Walaupun harus sulit awalnya, karena Kak Yoga mau diajak kerja sama dan diri aku sendiri mau bangkit juga. Akhirnya kita bisa damai dan belajar mencintai satu sama lain."

"Untuk apa kita berlarut-larut dalam keterpurukan? Let it go! Dan, sekarang aku bahagia dengan Kak Yoga. He is my last love, and i am last love his too."

Saras ingin seperti Gee, menerima penuh ketulusan. Ia tidak bisa memaksa Asa untuk membalas perasaannya itu hanya dapat dilakukan oleh Asa sendiri. Kini yang dapat ia lakukan adalah damai dengan diri sendiri.

🤍🤍🤍

Asa mencoba beberapa kali menghubungi Saras, namun nihil tidak ada jawaban dari Saras.

Ia juga menghubungi beberapa orang yang kenal dengan Saras, termasuk Gilang. Namun pria itu juga tidak tahu dan nekat ke Bandung untuk menemuinya.

Kini Asa dan Gilang duduk berhadapan di sebuah kafe.

"Kenapa bisa dia hilang tanpa jejak?" Tanya Gilang dingin.

"Kita ada masalah, jadi dia mau tenangin diri dulu-"

"Terus lo khawatir?"

"Jelas! Dia istri gue."

Gilang tersenyum remeh, "gak mungkin Saras pergi gitu aja kalau masalahnya bukan ada diri lo! Gue lebih kenal Saras daripada lo!"

Asmaraloka || Hamada Asahi (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang