Kabar Gee

22 3 2
                                    

Hello i'm backkkk






Makasih yaa teman-teman yang udah apresiasi work ini dengan vote dan komen. Semoga work ini dapat menghibur kalian...





























Happy reading~~




Asa diam menatap damainya pemandangan kota di tengah malam melalui balkon kamar hotel yang kini ia tempati bersama Saras.

Setelah acara pernikahan, mereka memutuskan untuk menginap semalam sebelum kembali ke Bandung besok sore.

Tidak seperti pada umumnya, malam pertama bagi kedua pasangan baru yang dipenuhi suasana romantis. Mereka memilih untuk istirahat karena seharian menyambut tamu-tamu undangan.

Pikiran Asa entah kenapa menjadi kalut saat acara resepsi pernikahannya. Ia merasa tidak adil.

Tidak adil bahwa hubungan Gee dan Yoga baik-baik saja. Ia merasa bahwa hanya dirinya saja yang berkorban.

Namun, lagi lagi ia harus sadar jika dirinya yang memilih ini semua.

Ia yang memutuskan untuk undur diri.

Dan ia yang memutuskan untuk mempertahankan Saras.

Dirinya terdengar egois sekarang.

"Sa..." lamunan Asa buyar ketika Saras menghampiri dirinya.

"Kenapa bangun, Ras?" Tanya Asa yang ia tahu jika istrinya itu sudah tertidur.

"Aku kebangun dan lihat kamu di sini. Kamu kenapa belum tidur?"

"Gapapa kok lagi cari angin aja."

Saras hanya mengangguk.

Lalu mereka menyenderkan tubuh mereka menghadap depan pada tiang pembatas balkon.

"Ras..." kini giliran Asa yang memanggil Saras.

"Ya?"

"Setelah kamu cuti kuliah, kamu jadi mau ambil kelas online aja?"

"Iya. Katanya kamu mau cari kerja di sini. Aku ikut kamu kalo gitu."

"Gapapa?"

"Gapapa dong. Aku mau kita besarin adek bareng-bareng," senyum simpul Saras sembari mengelus perutnya.

"Tabungan aku belum cukup kalo beli rumah sendiri. Jadi sementara kita tinggal di rumah Ambu. Kamu gak keberatan kan, Ras?"

"Gak kok. Tapi, Sa aku bersedia kok kalo uang tabungan kita digabung untuk beli rumah. Lagian kan aku udah jadi istri kamu."

"Aku gak mau ngerepotin kamu, Ras. Udah simpen aja tabungan kamu. Biar aku yang urus. Doain semoga urusan aku lancar sampai bisa dapat kerjaan yang bagus."

"Kamu masih pertimbangkan untuk menerima kerjaan dari Mark ya?"

Asa baru kasih tahu Saras, jika Mark menawarkan Asa untuk mengurus kantor milik Mark cabang Jakarta di bidang desainer grafis untuk beberapa produk.

Namun, Asa memikirkan itu karena ia tidak mau jauh-jauh dari Ambunya.

"Aku mikirin Ambu, Ras. Jadi masih aku mempertimbangkan."

Saras tersenyum sembari menggenggam tangan Asa lembut, "aku selalu dukung apapun keputusan kamu." Ucap Saras tersenyum.

Asa membalas senyuman manis Saras.

🤍🤍🤍

"Gimana malem pertama, enak?" Tanya Juan sembari mengunyah gorengan yang Asa bawa.

Asmaraloka || Hamada Asahi (Treasure)Where stories live. Discover now