Bab 25: Trauma (Lagi)

8 2 0
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝


≪━─━─━─━─=== • ✠ • ====─━─━─━─━≫

Dua hari kemudian, Ana pergi ke kampus karena orang tuanya telah mengizinkannya untuk lanjut. Di samping itu juga karena ada kesempatan, Ana pun dengan senang hati menjalaninya.

Saat di kampus, Ana benar-benar tidak tahu di mana ruangan kelasnya. Sehingga ia pun mengabari teman-teman barunya yang baru ia kenal lewat grup. Setelah selesai berkenalan, ia pun mulai berbaur dan mencoba untuk beradaptasi dengan teman-teman barunya.

Dengan cepat, Ana pun mulai terbiasa meskipun ini baru pertama kali ia sekelas dengan teman barunya. Kebetulan hari itu hanya ada satu mata kuliah, sehingga pukul 12.30 Ana sudah bisa pulang.

Ternyata Jansen memberi kabar kepada Ana, bahwa saat ini ia tengah berada di kafe Malang Kota sendirian. Akhirnya Ana pun pergi ke sana untuk menghampiri Jansen berhubung masih ada kesempatan untuk mereka bertemu. Karena ternyata, Jansen selama ini hanyalah berlibur, dan tempat asal dia adalah di Jawa Barat bersama dengan Hendri dan teman-teman yang lainnya.

Sesampainya di kafe, Ana dan Jansen pun memulai percakapan basa-basi dan bertanya seputar kamu kuliah atau pun candaan lainnya.

Tiba-tiba, Jansen menunjukkan sebuah foto kepada Ana bahwa ia baru saja dari pantai tadi pagi.

Ana pun merasa iri karena selama ini ia benar-benar ingin pergi ke pantai lagi, namun tidak pernah tercapai. Akhirnya ia pun mengatakan kepada Jansen, “Next time aku juga dah ada niatan mau ke pantai sam someone. Udah diplaning sama dia,

Sama siapaa nih?

Ada dong. Besok habis ngampus mau meet juga, dia yg ngajak. Doain lancar ya,

Iya siapa? Jaga diri ya,

Temen. bertiga kok tenang aja. Kamu gak cemburu?

Yaa selama bisa bikin kamu bahagia ngapain cemburu. Awas bertiga cowok 2 orang,

Ohh gitu yaa ... Atau jangan", sebenernya kmu ke aku cuma sebatas penasaran doang? Hmm emang cowoknya dua. Tapi kami emang beneran ada perlu. Mau ngobrolin about my problem in family,

Kamu kan selama ini terkekang terus mau main ke pantai. Ya aku juga ikut senenglah. Gak nginep kan?

Oh gitu ya. Gak lah ngapain. Paling habis bahas masalah 1-2 jam ya pulang.

Iya atuh, pokoknya harus jaga diri. Oke?

Oke siap. Bentar-bentar, kok kayak ada yang aneh ya, dari kmu,

Aku punya adek-adekan,

Jujur Ana terkejut mendengar kejujuran dari Jansen yang tiba-tiba mengatakan hal tersebut. Karena yang Ana tahu, selama ini Jansen terlihat seperti biasa saja padanya, tidak seperti terlihat menjauh atau pun mempunyai perempuan lain.

Maksudnya gimana?

Adek online, hehe,

Ehem saha? Jujur aja gak papa,

Reva,

Mendengar nama yang menurut Ana masih asing, Ana hanya bisa tersenyum. Ia berkata pada Jansen bahwa ternyata feeling-nya selama ini benar. Ia berkata bahwa ia juga mempunyai kakak online.

Jansen bertanya siapa kakak online Ana dan di mana rumahnya, lalu Ana menjawab bahwa dia adalah orang yang akan bertemu dengan Ana besok dan rumahnya masih satu kota dengan Ana dan lumayan dekat dengan kampus Ana.

ALANA: Bad Girl VS Bad Boy [End]Место, где живут истории. Откройте их для себя