Saling mencintai

8 7 1
                                    

[H-7]

entah bagaimana cerita ini akan memulainya lagi, dengan tema dan judul yang sama, akan tetapi dengan jalan cerita yang berbeda.

welcome back to my story guys~~
....

Ciela di bawa Max pergi ke tempat favoritnya, mereka sekarang berada di sebuah taman yang cukup jauh dengan rumahnya.

Max menyuruhnya duduk di kursi taman yang berada di depan sungai yang indah.

Ciela melihat wajah lelaki itu dengan kebingungan. "Jadi, apa yang mau lo omongin?"  dengan posisi tubuh menghadap lelaki yang sedang berdiri di depannya.

Max terlihat ragu untuk mengatakannya,  sesekali melihat Ciela dengan wajah yang serius.

ia berjalan agak menjauh dari wanita itu, kali ini tatapannya menghadap ke sungai yang mengalir di depannya.

"CI, gue suka sama lo..." ucap lelaki itu dengan percaya diri.

Tak ada jawaban dari wanita itu. Yang membuatnya menengok ke arahnya.

"Ci!?" tanyanya. Lelaki itu jalan mendekatinya, karena melihat wanita itu diam.

Ciela terdiam karena dirinya syok. Sejujurnya, ia tahu bahwa Max akan menyatakan rasa itu padanya.

Dari semua kejadian yang menimpanya beberapa hari lalu, bahkan dari teman serta cowok yang ia suka, memberitahu bahwa semua itu ulah Max. Tapi, Ciela tak semudah itu mempercayai mereka.

"Ci!??.." suara itu terdengar kencang di telinga nya. serta goyangan tubuh yang membuatnya tersadar.

Ciela mencoba menatap jelas lelaki itu.'Eh, iya..?" itu jawabannya yang keluar dari bibir manisnya itu.

Dengan wajah panik, Max bertanya. "Lo nggak papa, kan?" Menatapnya dengan seksama dan memeriksanya.

"Gapapa kok, emang kenapa?" dengan santainya ia menjawab pertanyaan itu dengan akal bodohnya.

Max lega mendengarnya, lataran dirinya takut Ciela kesurupan atau bisa aja dia banyak pikiran jadi bengong begitu. "Syukur deh."

Lelaki itu mengubah posisinya menjadi duduk di samping Ciela. Mereka berdua merasakan kecanggungan, hanya karena duduk berdempetan.

"Gue suka sama lo Ci," ucap Max dengan kedua tangannya bertaut. "Apa lo merasakan, hal yang sama...?" pertanyaan kali ini benar benar membuat Ciela geger otak.

Lelaki itu menatap dirinya kali ini, dia  bingung harus jawab pertanyaannya. "Gue, udah tau kok, Max..." berharap perkataannya tidak membuatnya sakit hati.

Ciela menghadap ke arah lelaki itu. Senyum manis terlukis di wajahnya. Ciela jarang sekali mendapatkan senyum bahagia itu, selama ini Max hanya memasang muka datar tapi perhatian, tidak dengan senyumnya.

"Tapi, cewek yang waktu itu sama lo? Siapa??" perkataannya berlanjut dengan penasaran.

Waktu itu ia ingin menghampiri lelaki itu ke kelasnya, namun, ia melihat seorang wanita yang sedang bercanda dengannya. Wanita itu duduk di meja sambil memvideokan Max yang sedang duduk di kursi di hadapannya. [part H-9, potongan cerita sebelum mereka pergi dinner].

Max mencoba menebak wanita itu, dan mengingat kejadian yang diceritakan oleh Ciela. "Oh, itu Yorch." Ciela makin di buat penasaran, Yorch, si ketua jurnal, seorang wanita?

Banyak sekali yang menyangka bahwa Yorch adalah laki-laki, tapi ternyata ia seorang wanita. Apa ini ada hubungannya dengan berita yang sempat famous di sekolahnya beberapa hari lalu?

"Jadi, Yorch, perempuan?" jawabannya mudah sekali bagi Max, lelaki itu mengangguk dan mengambil kedua tangannya Ciela sambil di elus-elus.

"Jadi jawabannya yes or no?" tanya Max tanpa memperpanjang cerita itu. Ciela yang gampang terlena pun mengangguk sebagai jawabannya.

Max mencium kedua tangan Ciela dan memasangkan sebuah cincin silver yang bermotif lebah.

21 Days Theory of Love | ETINAZNATTWhere stories live. Discover now