Epilog

8 8 7
                                    

disarankan, umur kalian 17+ saat membaca epilog yang mengesankan ini.

***

Semua lelaki sama saja. Jelas penipu dan pembohong. Tak ada yang dapat di percayai saat lelaki bicara. Semua hanya Bullshit.

Max melanggar janjinya, ia benar benar menghilang. Jelas itu membuat Ciela kecewa dan benar benar gila. Ciela benar benar menunggu Max pulang. Saat awal ia pergi memang ia tak berpikir panjang dan masih bisa memaafkan kelakuannya. Tapi tidak saat h-1 saat lulusan mereka.

Ia percaya dengan kata kata Max, dengan janjinya. Ia pikir, Max akan pulang seminggu sebelum lulusan, ternyata tidak. Sampai hari terus berjalan hingga akhirnya besok lulusan. Dan kejutan, saat lulusan pun mereka tak bertemu. Orang yang pidato di atas panggung saat lulusan, yaitu Yorch, yang selama ini menyamarkan namanya aslinya. Ia memiliki nama asli, yaitu Lollytha Zeepetra.

Sebelum lulus, ia mendapatkan undangan dari pihak kampus yang menyukai nilainya dan keterampilannya. Tapi, ia tolak. Setelah lulus pun, dirinya tak sibuk war seperti teman temannya untuk mendapatkan kampus terbaik. Ia benar benar hancur dengan harapannya, kacau balau, dan down. Keluarga tak ambil pusing, dan membiarkan hal tersebut menghilang dengan sendirinya. Walaupun memang makan banyak waktu.

Tapi setelah sebulan ia mengurungkan diri di kamar, orang tuanya khawatir berat dengan anak perempuan satu satunya itu. Ciela masih makan dan kadang kumpul dengan orang tuanya, tapi setelah itu ia mengurungkan diri terus menerus di kamarnya dan mengawetkan bicaranya.

Sampai akhirnya, sang ayah menghiburnya. Membelikan ponsel baru, dan menyuruhnya kuliah secara online. Dan juga, orang tuanya membuka bisnis kue bolu untuk di kelola oleh Ciela. Ciela bingung menolaknya, ia tak ingin orang tuanya kecewa sama seperti dirinya. Dan berakhir menyetujuinya.

Ia mengganti nomor dan ponselnya. Jujur ia gila karena ia menunggu kabar dari Max. Lalu ia mengambil jurusan Manajemen Bisnis di kampusnya, kadang ia juga datang ke kampusnya jika ia mau belajar secara offline.

Sibuk dengan kegiatan baru, semakin ke sini semakin hilang rasa itu. Rasa untuk memikirkannya. Hanya saja, terkadang ia memikirkannya di malam hari.

Waktu itu pernah ia mengantarkan pesanan bolu, yang memang melewati jalan menuju bukit tempat biasa Max menyendiri. Dan di hari itu juga, setelah mengantarkan pesanan, ia menancap gasnya menuju bukit. Dengan tempat yang sama tapi rasanya berbeda. Di sana dingin, sepi, dan memang tepat untuk tempat menyendiri. Tak di sangka hal tersebut, membuatnya menangis sedu mengingat momen terakhir mereka.

Dan dirinya juga sempat beberapa kali mengerjakan tugas di cafe favorit Max, dengan tujuan kali aja Max menghindarinya dan bisa bertemu di cafe itu. Terus menerus melakukannya selama sebulan full.

Semua cara ia lakukan untuk menemui Max, menanyakan kabar Caitlyn dan Brayden untuk memberitahu apa ada kesempatannya untuk dapat kabar baru mengenai Max. Dan mereka juga belum mendapatkan kabar baru tentang lelaki itu.

Mereka semua berpisah, setelah lulus tepatnya. Selesai acara, Kinan pergi ke Jogja untuk melanjutkan kuliahnya di ikuti oleh Jack yang sepertinya akan tinggal bareng, Alma ke Bandung dan ldr-an dengan Raffael yang berada di Bogor, Sylvie pergi ke Australi mengikuti sang Kakak yang sedang S2 di sana, Caitlyn dan Brayden menikah secara diam-diam karena ketahuan dengan orang tuanya Brayden sedang berpacaran di rumahnya dan memilih tinggal di Tanggerang selatan serta kuliah secara daring bersama Ciela di kampus yang sama dengan jurusan yang berbeda.

Dan terakhir, Ray. Ciela dan kawan kawannya mendapatkan berita bahwa dirinya berpacaran dengan Sylvie, tapi Sylvie mengelak dan tak peduli. Tak lama berita elakan Sylvie tersebar, di acara Lulusan Ray menghilang. Entah kemana.

21 Days Theory of Love | ETINAZNATTOnde as histórias ganham vida. Descobre agora