Pernyataan Cinta

20 8 13
                                    

[H-11]
Di hari kamis, sekolah di pulangkan lebih cepat secepat kilat, yaitu sekitar jam 09.30. Ciela berjalan menelusuri lorong kelas, melihat semua kelas sudah tak ada orang didalamnya. Sekolah itu sunyi.

Ciela baru kali ini di cuekin sama teman-temannya. Dari awal masuk dirinya merasa tidak nyaman dengan mereka, setiap ia berjalan maka semua orang menghadap kepadanya dan berbisik seperti menjelekkannya.

"Hai Ci!" sapa Ray di depannya dengan satu tangan di angkat dan melambaikannya.

Ciela yang melihat itu seketika berhenti dan bingung dengan Ray. Ray nyapa gue? Itu orang beneran Ray? batin Ciela. Dia berjalan mendekati Ray, dan menatap Ray dengan seksama.

"Lo free?" tanya Ray dan di anggukki olehnya. Ray merangkul Ciela dan mereka berjalan ke arah parkiran.

"Ci, nanti gue jemput sore jam 5, gue mau ngajak lo ngedate" ucap Ray yang setelahnya masuk ke dalam mobilnya.

Mobil Ray berjalan meninggalkan Ciela sendiri, Ciela tak memasang ekspresi bahagia, wajahnya yang begitu datar seakan itu bukan dirinya. Ciela masuk ke dalam mobilnya yang ternyata ada di depan mobil Ray.

Sesampai di rumah Ciela langsung masuk ke kamar, tak ingin mendengar ocehan pembantunya dan juga dia tak membersihkan tubuhnya seperti biasa.

Menatap langit langit, memikirkan kesalahannya, ia masih tak mengerti mengapa Max begitu suka dengannya sehingga ia membuat rencana ini.

"Max?~~" dengan satu tangan yang terangkat dan melebarkan jari-jarinya.

"Kenapa lo segitunya sama Ray?~" kini kedua tangannya sudah terangkat dan menggerakkan jari-jarinya berulang kali.

Kepalanya berputar memikirkan hal itu, menatap langit-langit rumah seakan-akan ia terhipnotis. Melihat wajah Max yang tersenyum lebar dengan cahaya yang di pancarkan oleh matahari membuatnya berkedip.

"Ciela, i love u" bisik Max dengan gerakan bibirnya yang berbicara. Max mengelus rambutnya dan menutupi cahaya itu dengan tangannya. Ciela bisa lihat jelas wajah Max yang tersenyum dengan gigi putihnya.

"Non, bangun non~" tubuhnya terguncang seperti di goyangkan oleh seseorang.

"Non, ada mas Ray di depan, ayo non bangun~" Ciela mengenal suara itu dan mengedipkan matanya dan ia terbangun. Bi Herna sedari tadi berusaha membangunkannya.

"Hmmm, bibi nih ganggu aja, orang lagi mimpi indah tau" Ciela ngulet dan mengoceh pada bi Herna. Bi Herna hanya menggelengkan kepala mendengar ocehan anak majikannya.

Ciela bangun dan bersiap-siap. Menggunakan dress mini dan cardigan sebagai pelengkap.

"Ray maafnya lama hehe, tadi ketiduran" ucap Ciela yang melihat Ray sedang memainkan ponselnya di ruang tv.

"Oh, udah Ci? Yaudah yok berangkat" ucap Ray yang beranjak dari sofa dan berjalan kearahnya, lalu keluar rumah.

>Di perjalanan

"Kita mau kemana Ray?" ucap Ciela sekilas menatap Ray.

"Maunya kemana, hm?" balas Ray dengan pertanyaan. Ciela menatap Ray dengan bingung, sepertinya dia tak ada tujuan.

"Hmm, terserah lo aja, gue ngikut aja" jawab Ciela dan Ray membalas dengan anggukkan nya.

Sesampai di sana, Ray membukakan pintu mobilnya untuk Ciela keluar. Ciela tersenyum dengan sikap harmonis Ray. Mereka bergandengan dengan lengan bertaut, berjalan menuju meja kosong.

Ray memesan beberapa makanan dan minuman, mereka berdua sangat canggung. Menunggu waiters mengantarkan pesanan nya tanpa berbicara sedikitpun.

Setelah makanannya datang, mereka makan dengan tenang tanpa ada pembicaraan. Ray yang sudah menyelesaikan makannya pun langsung menatap Ciela dengan saksama.

21 Days Theory of Love | ETINAZNATTWhere stories live. Discover now