Chapter 95

427 43 5
                                    

Kelopak mataku terasa berat, tapi perlahan-lahan aku mulai terbangun.

Mata Edith yang menatapku dari kepingan-kepingan mimpi yang berserakan masih saja terbayang-bayang.

“Mmm...” Aku mengerang pelan dan membuka mataku.

Sejenak, aku tidak bisa memikirkan apa pun. Satu-satunya yang bisa kupikirkan hanyalah pria yang ada di depanku sekarang, dadanya naik turun dengan cepat.

‘Apa yang terjadi?’

Aku menggulirkan mataku yang berat dari satu sisi ke sisi lain, mengingat-ingat hal yang terjadi ketika aku hampir dibunuh oleh pria sinting itu.

‘Sudah berapa lama waktu berlalu sejak kejadian itu?’

Aku menggerakkan tubuhku yang terasa kaku, dan lengan yang ada di atasku memelukku semakin erat.

“Umm.”

“Edith...?” Suara berat Killian memanggil namaku.

‘Oh, ternyata Killian.’

Gelombang perasaan lega melanda tubuhku ketika aku sadar bahwa aku sedang berada dalam pelukan Killian.

“Edith. Apa kau sudah bangun?”

“Killian...”

“Jangan khawatir. Kita ada di rumah, dan kau sudah aman. Semua baik-baik saja sekarang...”

Tangan besar Killian mengelus punggungku.

“Berapa lama aku tidak sadarkan diri?”

“Kau tidur setengah hari. Untungnya, kau tidak mengalami gegar otak, dan hanya pingsan karena kelelahan.”

“Aku tidak percaya kau tidur dengan seseorang yang pingsan.” Aku menyikut Killian, tapi yang mengejutkan dia terlihat senang.

“Kau tidak membiarkanku pergi.”

“Huh? Benarkah?”

“Kau terus memegangi bajuku bahkan saat kau pingsan, dan kau juga terus mencariku dalam tidurmu.”

Itu aneh, padahal aku kan tidak bermimpi tentang Killian.

“Begitu ya…? Maafkan aku.”

"Jangan minta maaf. Ke depannya aku ingin kau terus mencariku seperti itu. Kau akan berada dalam masalah jika memanggil nama orang lain, jadi lebih baik kau memikirkanku saja, bahkan dalam mimpimu."

Kupikir dia adalah tokoh pria kedua yang obsesif, tapi ternyata dia memiliki kepribadian yang teguh.

Dia terus membelai dan mengelus punggungku, mencoba menenangkan diriku. Aku hanya menikmati belaiannya, dia seperti seseorang yang sedang menenangkan anak kecil. Ini benar-benar membuatku merasa lebih baik.

"Apa yang terjadi...?" Hanya pertanyaan itu yang terpikirkan. Bagaimanapun juga, aku harus tahu apa yang terjadi.

"Aku harus mulai dari mana?"

"Um... mulailah dari bagaimana kau bisa menemukanku?"

Killian menghela napas panjang dan membelai punggungku, dia berbicara perlahan, "ketika kau memberitahuku kalau kau akan pergi berdua saja dengan Lize... aku punya firasat tidak enak."

"...Menarik. Mungkin kau memiliki firasat yang kuat?"

"Entahlah. Sebenarnya, kemarin, Lize bertanya padaku tentang rencanaku hari ini."

"Lalu?"

"Aku berbohong padanya dan kubilang aku harus pergi ke suatu tempat pagi ini."

Sesaat aku tak bisa berkata-kata. Aku tidak percaya bahwa Killian, pemeran pria kedua, mencurigai Lize sampai-sampai berbohong padanya.

Isekai Yang BerbedaWhere stories live. Discover now