Chapter 89

299 31 3
                                    

'Apakah jalan ceritanya melemah dan hubunganku dengan Lize menjadi semakin seperti hubungan suka dan benci pada umumnya?'

Apa aku terlalu positif?

'Atau ini tipu daya Lize?'

Lagi-lagi aku berpikir terlalu jauh. Memangnya apa yang bisa dia lakukan padaku di jalan yang terang benderang...

Selagi aku tenggelam dalam pusaran kebingungan dan keraguan, Lize kembali berkata seraya tersenyum, "sebenarnya, Yang Mulia Duke Ludwig memintaku untuk mengajakmu ke kota sebelum kamu pergi ke Ryzen dan membiarkanmu berbelanja sepuasnya..."

"B- benarkah?"

"Iya. Sebenarnya, aku berencana memberitahu hal ini setelah kita berbelanja, Duke benar-benar menyesal dan ingin meminta maaf padamu, tapi kurasa beliau belum siap mengatakannya, jadi tolong maklumilah beliau."

Aku terkejut. Duke Ludwig yang ceplas-ceplos itu merasa menyesal padaku. Kalau dingat-ingat, dia memujiku saat akan pergi ke pesta dansa!

'Alur cerita asli telah berubah banyak sekali! Kupikir akan lebih sulit untuk memenangkan hati Duke daripada hati Killian.'

Tidak heran Duke meminta bantuan Lize dan bukan Killian. Seandainya Killian yang mengajakku berbelanja, maka itu akan seperti Killian yang membelikanku. Tetapi jika Lize yang mengajakku berbelanja, maka aku akan tahu kalau uangnya berasal dari dompet Duke.

'Dan kurasa dia ingin aku menyadari hal tersebut sehingga dia bisa berbaikan denganku.'

Mulutku ternganga membayangkan kegugupan pria yang seperti harimau itu.

'Duke Ludwig ingin aku melakukan hal ini, jadi sepertinya tidak apa-apa?'

Jika kami berdua keluar, maka kami akan dikawal oleh para ksatria keluarga Ludwig, dan kami akan bermain di bawah 'pengawasan' mereka, jadi tampaknya semua akan aman-aman saja.

'Aku pun ingin melihat Jalan Le Belle Marie...'

Aku belum mendapat kesempatan untuk menjelajahi Jalan Le Belle Marie, meski aku pernah mampir ke sana saat memesan sepatu boots dengan Killian. Aku penasaran, sebab tampaknya di sana kental dengan hal-hal berbau roman-fantasi dan penuh dengan berbagai toko kecil yang lucu.

"Kalau begitu, haruskah kita pergi bersama?"

"Sungguh? Wah, pasti akan sangat menyenangkan!" Lize tersenyum sumringah seraya menyatukan kedua tangannya.

"Omong-omong..."

"Ya?"

"Saat kita keluar nanti, siapa saja yang akan ikut bersama kita?"

"Pelayanku dan seorang ksatria."

Hmm, itu berbahaya. Aku merasa jumlah tersebut terlalu sedikit untuk orang yang akan menjadi saksi mata bahwa aku tidak melakukan apa pun.

"Aku ingin mengajak pelayanku dan seorang ksatria lagi, untuk berjaga-jaga saja jika terjadi sesuatu."

Lize memiringkan kepala. "Apa maksudnya berjaga-jaga? Jalan Le Belle Marie adalah tempat yang sangat aman, jadi tidak ada yang membawa ksatria saat pergi ke sana."

Ouch, apakah mengatakan 'berjaga-jaga' membuatku terlihat seolah sedang merencanakan sesuatu?

"Oh, ka- kalau begitu aku akan membawa Anna saja."

"Tentu. Kita akan butuh seseorang untuk membantu membawa barang belanjaan kita."

Setelah itu kami pun berpisah, berjanji untuk berangkat dua hari lagi.

Isekai Yang BerbedaWhere stories live. Discover now