3. SACI - Masing-Masing Tamu

439 56 50
                                    

Perhatian! Part ini terdiri dari 4.700 kata, jadi dimohon kerja samanya untuk meramaikan lapak dengan VOTE & COMMENT. Hargai penulis beserta ilmu yang telah dibagikan di bawah. Terima kasih dan mohon maaf apabila masih menemukan banyak typo saat membaca. Karena penulis hanya manusia biasa, bukan AI❤.

°°°

Arabella keluar rumah untuk menyambut pagi hari yang cerah di tahun 1912. Di depan pintu, ia merenggangkan badan untuk merilekskan tubuhnya. Kepala Arabella kemudian celingak-celinguk mencari koran yang biasa dilempar ke halaman rumah oleh penjual koran keliling. Tapi bukan menemukan koran, Arabella malah menemukan secarik surat di dalam kotak pos yang menggantung di samping pintu masuk.

Arabella mengambil surat yang terbungkus amplop itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arabella mengambil surat yang terbungkus amplop itu. Ia membolak-baliknya untuk menemukan nama pengirim, namun tak ketemu. Akhirnya Arabella dengan tak sabaran membuka amplop tersebut untuk segera mengetahui gerangan pengirim surat.

Voor mijn neef, Arabella.
(Teruntuk keponakanku Arabella)

Mata Arabella seketika membulat bahkan sontak membekap mulut. Baru membaca kalimat awal, tapi Arabella sudah dapat mengetahui pengirim dari surat ini.

"Verdomd! (Sialan)! Ini surat dari Tante Liese! Mau apa lagi Tante-Tante berisik itu mengirim surat ke Nenek? Aagh!"

Arabella mengoceh panjang lebar. Malas sebenarnya ingin membaca lebih lanjut isi surat yang dikirim oleh Tante Neneknya, tapi keadaan menuntutnya harus mengetahui isi dari surat itu. Risiko yang mesti dia tanggung karena mengambil identitas Neneknya di zaman ini.

Ya, Arabella van Leuweun, dapat hidup pada zaman yang bukan semestinya berkat kesamaan namanya dengan sang Nenek. Mereka memiliki nama yang sama, namun beda usia. Di masa ia hidup, yakni tahun 1992, Arabella berumur 22 tahun. Sedangkan Neneknya di tahun ini telah berumur 25 tahun.

Hanya umur yang menjadi pembeda di antara mereka. Selebihnya mereka bak pinang di belah dua. Bukan hanya nama saja yang mirip, namun rupa mereka pun sama. Arabella mengetahui hal ini ketika melihat foto Neneknya sewaktu belia yang terpajang di ruang perpustakaan rumah mereka setibanya ia di Indonesia, dan sebelum mengalami perjalanan waktu ke Hindia-Belanda.

Mata Arabella bergerak-gerak tak tentu tarkala membaca seluruh isi surat. Semakin ia baca surat itu, semakin pula dahinya mengerut diikuti dengan matanya yang melebar.

Over drie dagen of op zijn vroegst overmorgen kom ik aan in Nederlands-Indië. Het is drie maanden geleden dat ik je daar alleen achterliet, oh, mijn nichtje Arabella. Het spijt me dat je tante het druk heeft in Nederland. Maar het goede nieuws is dat ik één week vrij had en die heb gebruikt om bij jou op bezoek te gaan.

Saksi CintaWhere stories live. Discover now