Warning

345 54 8
                                    

Dua pria itu tak menyangka tunangan Raja Chartion akan menghampiri mereka. Terlebih lagi ingin berbicara dengan taeyong. Pikiran curiga langsung terlintas.

Namun tak sopan ketika calon ratu kerajaan paling berkuasa di tolak oleh orang rendah sepertinya.

" Oh tentu, pangeran. Kalau begitu aku permisi, tuan Vikesh" pamitnya pada Vikesh yg masih terlihat enggan ketika taeyong pergi.

Sepeninggal dua pria cantik itu, Vikesh menggerutu," padahal aku masih ingin menggodanya. Dasar pangeran licik, berani sekali merebutnya dariku"

Dirinya yg masih ingin menikmati paras cantik taeyong akhirnya tetap berdiri disana. Mengawasi taeyong yg dibawa Tenyya di tepi kolam air mancur.

" Bukankah itu sedikit bahaya untuk berdiri disana?" Ucapnya khawatir.

Sedangkan taeyong tak sempat memperhatikan itu. Dirinya terlalu gugup memikirkan apa sekiranya yg membuat Tenyya ingin bicara. Apakah dia membuat kesalahan?

" Apa kau menikmati pestanya tuan?"

" Tentu saja. Dengan pesta semegah ini dan makanan manis dimana mana. Siapa yg tidak menikmati?"

"Oh maaf kalau saya lancang" imbuhnya menyadari bahwa dia terlalu bersemangat.

" Senang mendengar kau menikmatinya"

" Kau mungkin terkejut karena tiba tiba aku memanggilmu. Aku hanya ingin mengetahui satu dua hal" Tenyya mulai mendekat. Menggenggam satu tangan taeyong.

Meski terlihat tidak nyaman, taeyong menahannya.

" Apa benar kau berasal dari dunia manusia?" Tanyanya dengan mata penuh selidik.

Taeyong mengangguk kaku. Tak kuasa untuk berbohong.

" Raja peri itu yg membawamu ke Devansha?"

" Un..untuk apa pangeran mengetahuinya? Apakah itu penting?" Meski terbata taeyong berusaha keras tidak langsung menjawab secara jujur.

" Tentu saja sebagai calon ratu negara ini, aku harus tau jika ada penyusup yg masuk ke dunia kami diam diam. Kamu bisa disebut mahluk terlarang"

Taeyong membeku ditempatnya. Tidak ada kata yg bisa taeyong keluarkan. Mulutnya kelu.

Jari lentik Tenyya mulai menggerayangi rambut dan wajahnya. Belaian itu lebih terasa sebagai ancaman.

" Manusia adalah makhluk menjijikkan bagi kami. Kalian begitu rendah, serakah, dan kotor layaknya babi"

Mata taeyong memerah. Bulir air mata sudah siap menetes kapan saja. Semua kekaguman tadi berubah dengan kebencian dalam sekejap.

Wajah Tenyya berubah memelas, seakan mengasihani taeyong yg kini terhina. Sekejap wajahnya berubah menyeringai. Kemudian diikuti kekehan dan tawa yg mengjengkelkan.

"Cup cup cup. Aku lupa kalau manusia juga mahluk paling cengeng di muka bumi ini" Dia menghapus air mata taeyong sebelum menepuk nepuk keras pipinya berkali kali.

Gigi taeyong gemeletuk menahan amarah. Kesal dengan dirinya yg begitu mudah terpancing emosi hanya dengan kata2 merendahkan barusan.

Tenyya mulai mendekat, memeluk tubuh taeyong yg hampir gemetar. Menyugar surainya agar tidak menutupi telinga. Dengan suara jenaka, dia mulai membisikkan sesuatu.

" Mari bermain lagi setelah kau berhasil keluar dari sana"

Taeyong merasa tubuhnya ditabrak keras sebelum akhirnya merasa dia melayang. Mata bulat itu melihat dirinya terbalik, siap jatuh menghantam kolam air mancur.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 07 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dark Elf [JAEYONG]Where stories live. Discover now