Dark Elf [JAEYONG]

It's not your fault

"apa maksudmu? Kapan kita mengikat janji?"

" Dihari yg sama ketika kau pergi ke dunia manusia"

" Di umurku yg baru 5 tahun? Kau gila?"

" Umur kita jauh lebih tua dibandingkan dengan apa yg manusia lihat,sayang. Kini diriku sudah menginjak tahun ke 146"

Taeyong melepas pelukannya dan melotot ke arah Jaehyun. Begitu terkejut dengan fakta tak masuk akal lainnya. Benarkah dia memang terlahir di dunia ini.

" Kau....kau tua sekali! Aku memiliki tunangan yg tua bangka? Tidak mungkin. Jangan membual" bantahnya tak terima namun terkesan lucu.

Jaehyun tersenyum lembut, memaklumi sikap sang kekasih.

" Lalu menurutmu usiamu berapa?"

" A..aku tidak mungkin setua itu juga kan? Jaehyun jangan menakutiku! Apa aku tua?"

Jaehyun terkekeh gemas melihat raut wajah taeyong yg pias. Mendengar fakta yg agaknya tidak bisa dia terima.

" Kau hanya 20 tahun lebih muda dariku"

" APA?? Dunia macam apa ini. Apakah ini sama semacam vampire yg hidup abadi?"

" Tidak ada yg abadi. Semua mahluk tuhan akan mati. Vampire memang dikenal dengan keabadiannya, namun nyatanya bangsa mereka punah ratusan tahun lalu"

" Mereka hanya berumur lebih panjang dari pada manusia, jadi itu sebabnya manusia mengira mereka abadi" Jaehyun mengangguk membenarkan. Ia mengamati ke arah langit yg cerah, segumpal awan putih mulai mendekat. Membentuk siluet naga yg anggun dan lebih kecil daripada draco.

'Bahkan tanpa kupanggil' Batin sang raja.

Taeyong yg merasakan kedatangan mahluk lain sontak menoleh. Mata mereka bertemu. Mata yg menyiratkan kerinduan mendalam.

Pertemuan kedua mereka tidak menjadi aksi kejar-kejaran lagi. naga bermata merah darah itu mendarat. Tepat di samping Draco.

" Cantik" pujian Taeyong disambut dengan erangan sang Naga. Seolah menyahuti pemiliknya.

" Jaehyun?" Taeyong menoleh, meminta persetujuan raja untuk mendekati si putih. Jaehyun menganguk sebagai jawaban.

Kaki telanjangnya mulai melangkah mendekat. Meskipun keraguan masih menghantui hatinya, ia merasa naga ini butuh sentuhan. Rasa takut,gugup, dan ragunya sirna ketika mata sang naga kembali mengamati Taeyong. Ia seakan merasa di yakinkan.

Naga itu sudah menunduk sejak tadi. Menunggu pemiliknya untuk menyapa setelah sekian tahun berpisah. Mata sang naga tertutup perlahan,sesaat tangan lembut taeyong mendarat pada sebagian kecil wajahnya.

Perasaan lega langsung menyeruak di ulu hati. Perasaan rindu yg entah datangnya darimana membuat jantung Taeyong tak karuan. Ia tidak tahan. Air mata tanpa sadar mengaliri pipi. Ia rengkuh kepala naganya dengan dua tangan. Berusaha menyalurkan rasa itu.