Sulky

561 77 8
                                    

Sore hari di langit senja Haelios, Taeyong dan Draco terbang rendah mengelilingi kerajaan. Menuruti ego taeyong yg ingin sekali mewujudkan imajinasinya selama ini.

Surainya tersibak,membiarkan paras cantik itu berpendar cerah. Tawa riangnya menggema ke seluruh kawasan kerajaan. Melawan angin yg berdesir pelan. Terbang bersama kawanan unggas.

Seorang penjaga dibuat pontang panting, panik melihat pria yg sangat dijaga ketat telah melarikan diri. Penjaga dan pelayan lainnya bergegas menuju pekarangan kerajaan, ketika mendengar taeyong sedang terbang bersama naga.

Pelayan wanita lantas berteriak histeris. Takut taeyong terluka dan mereka yg akan mendapat imbasnya.

Taeyong tak peduli akan kehebohan di bawah sana. Dia bosan terkurung setiap hari di kamar sunyi penuh buku itu. Setelah mengetahui bahwa taeyong suka membaca. Elvern langsung saja memenuhi kamar itu dengan buku.

" Tuan muda tolong turun! Anda dalam masalah besar jika Raja mengetahui ini! Tuan!" Teriak melengking pelayan wanita.

" Tuan tolong dengarkan kami. Jika anda terluka sedikit saja, Raja akan memenggal kepala kami! Tuan muda mohon kembali lah ke kamar anda!" Suara sang penjaga hanya mendapat lirikan sekilas oleh taeyong.

Pemandangan senja dari atas sini membuatnya tergiur. Di tambah arsitektur kerajaan terlihat sangat megah dan detail jika mengelilingi nya dari ketinggian.

" Luar biasa! Andai saja aku bawa ponsel" pikirnya, menyayangkan sifatnya yg pelupa membawa barang penting itu.

Kening mulai berkerut, melihat gelagat draco yg semakin terbang merendah. Reflek ia mengawasi sekitar, jika saja tercium pergerakan musuh seperti terakhir kali.

Namun taeyong tak melihat ada gelagat aneh di sekitarnya. Lalu apa yg dilakukan naga hitam ini? Pikirnya.

" Hey kenapa kau mendarat?! Aku masih mau terbang!" Protesnya sembari memukul pelan tubuh naga yg masih ia duduki.

" Siapa yg mengijinkan mu berkeliaran?"

" Aku tidak butuh ijin mu" tukas taeyong tanpa menoleh ke arah lawan bicara.

" Ada apa dengan sikapmu itu? Kau kesal?" Jelas dia tak suka mendengar nada bicara barusan.

" Haruskah aku merusak barang agar aku terlihat benar benar kesal?! Perlukah kuperjelas!" Sungutnya dan menuruni si naga, yg diam menyaksikan tuannya berdebat.

" Hahh gila. Melihat mu semakin membuat ku ingin mengacak seluruh tempat ini. Aishh"

Taeyong tersandung kakinya sendiri ketika melewati Jaehyun. Hari ini sial. Seakan apa saja yg ia lakukan akan berakhir menjengkelkan. Dia ingin menangis saking kesalnya.

" Shit!" Taeyong memukul kepalanya akibat kesal. Jaehyun ingin memperhatikan dia dulu, sebelum ditenangkan.

Jaehyun tetap di tempat. Mata legamnya melembut, mengikuti kepergian taeyong. Telapak kaki memerah akibat pemiliknya tak mengenakan alas. Menapak begitu berani di atas rerumputan dan kerikil.

Jaehyun meringis, namun enggan menegur taeyong yg kini masih menjadi kucing ganas.

" The cat is sulking. How adorable" pujian demi pujian akan keluar dengan mudah jika itu tentang Taeyong.

.
.
.

Pintu kamar berderit, Jaehyun menilik si mungil di ruangan besar itu. Tersenyum ketika menemukan taeyong duduk tertopang dagu.

Ia melangkah masuk. Taeyong masih mempertahankan posisinya, menoleh pun tidak.

" My kitten still mad i guess" ucapnya menggoda. Dia mendekat namun masih memberi jarak.

Dark Elf [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang