Halooo, omegot..
Dah jarang update 😭
Maapkan karena banyak tugas dari sekolah jadinya ya begini..😭Intinya happy readinggg!
Edit: ini ada update part extra, tadinya mau di ke chapter 15 in tapi tanggung jadi aku tambahin ke chapter ini saja. BETEWE makasih buat orang yg udh mu baca, ya intinya gitu deh.. hehehehe akwnsos intinya..
Happy reading!
⋅ ⋅ ── 🦋 ── ⋅ ⋅
Recomend song:
Try Not To Cry - 10cm
Keluar kelas dengan gontai, pelajaran tadi cukup melelahkan hingga rasanya ingin punya kekuatan teleportasi. Apalagi dengan tas yang oversive, yang kalau kata temenku, aku ini udah kaya orang mau mudik.Jalan ke lapangan dengan hati-hati. Karena lapangan sedang di pakai oleh anak ekskul. Aku melihat dari kejauhan ada Dila yang tengah fokus, bahkan melirikku ia tak mampu menyapa. Tampaknya sedang serius.
Aku tetep meneruskan jalanku ke gerbang sekolah. Namun langkah kakiku berhenti ketika melihat salah satu yang tak asing bagiku.
Badannya tegak, siap, namun aku merasakan hal yang tak pernah aku rasakan. Bahunya turun. Wajahnya murung. Meski tak terlihat, tapi aku merasakan itu.
Aku memutuskan keluar gerbang, meski hati tak pernah ingin.
"Semangat kamu! Ada aku di sini!"
Sesudah di angkot, aku membuka handphoneku dan mengetik sesuatu di sana.
Oke, aku tau ini gila.
Tapi ga salah jika aku menyemangatinya bukan? Kan temen.
'Temen'
Tenang aku lakukan hal ini pada sahabatku tersayang.
YOU ARE READING
Sampai Sini | On Going
Teen Fiction𝘼𝙠𝙪 𝙧𝙚𝙡𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙧𝙖𝙥𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙥𝙪𝙣 𝙬𝙖𝙠𝙩𝙪𝙣𝙮𝙖, 𝙙𝙚𝙢𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙡𝙖𝙧𝙖𝙨𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙝 𝙠𝙖𝙠𝙞 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙩𝙧𝙤𝙩𝙤𝙖𝙧-Naya Kalau di pikir-pikir lagi, banyak kenangan yang tidak tahu harus di...