11. Relung hati sakit

17 2 0
                                    

Bandung

Cerita di ujung jalan
Kisah yang sering kita dengar
Di sana kita membuat cerita
Iringan langkah kaki yang senada
Saling tukar canda dan tawa
Hingga terus bercerita tak mengenal rasa lelah

Angin yang menerpa seolah-olah
kita tahu
Bahwa semuanya telah ramai
Peran yang kita mainkan bak tokoh utama

Tangan yang terkadang tak sengaja tersentuh
Tatapan dalam yang tak dapat kita artikan
Senyuman indah yang tak perlu kita tunggu lagi

Ini kisah aku, kamu dan juga Bandung

-Naya

Hari ini aku menyiapkan hati dan pikiranku untuk take lomba. Perasaan yang gugup karena takut akan kesalahan. Terus menerus aku meminum air menghalau rasa gugup.

"Kita mulai yah!" Itu adalah aba-aba akan di nyalakan kamera untuk take video lomba.

Aku tersenyum dan percaya diri.

Lalu mengirim pesan batin untuknya. "Semangat aku. Semangat kamu."

~💡~

Ujian sekolah di mulai. Hening. Semua murid telah fokus pada kertas ujiannya masing-masing. Tak ada yang susah dari ujian itu. Karena aku sempat belajar dulu meski sebentar akibat terpotong take video lomba.

Setelah ujian beres kita di perbolehkan untuk istirahat.

Kelas kita berbeda.

Aku ruang 26 sedangkan dirinya 25. Meski bersebelahan namun aslinya kelas kita terpotong WC.

Aku lebih memilih diam diri di kelas dan tiduran. Karena kemarin aku kurang tidur.

Namun satu hal terjadi.

Aku menerima pesan dari Bila yang tiba-tiba menge chat ku.

"Nay bisa kesini dulu?"

Yang akhirnya aku ke kelas sebelah.

Saat aku masuk hawanya mulai tak enak. Bahkan tatapan orang orang sangat tidak sopan.

"Nay, jadi itu benar?"

Aku tentu menggeleng. Aku tiba-tiba di tuduh telah menceritakan yang engga engga tentang Adhel dan pacarnya.

"Kalian kok bisa sih nuduh aku kalau aku gosipin Adhel sama pacarnya sampe bawa bawa agama? Apasih? Aku ga ngerti apa-apa!" Ucapku.

"Ih Nay kita bukannya nuduh, tapi kita juga dari Syerlin, terus Syerlin tau dari Lily."

Deg..

Lily?

Lily bilang ke Syerlin kalau aku lah yang sudah bilang Syerlin ga mungkin sama pacarnya Adhel karena mereka beda agama. Hah? Sejak kapan aku bilang gitu? Aku aja ga pernah tau kalau Syerlin suka sama pacarnya Adhel. Ini sebenarnya ada apa? Itulah kata batin hatiku. Namun seberapa aku jelaskan mereka ada yang percaya dan ada juga yang tidak percaya.

Sampai Sini | On GoingDonde viven las historias. Descúbrelo ahora