11

103 11 1
                                    

Pada pukul lima sore Alice melangkahkan kakinya kedalam apartemennya,usai perilisan music vidio groupnya gadis itu langsung pulang untuk menemui sang kakak memastikan kalau Jay tidak melihat berita tentang debutnya,Alice khawatir jika jay mengetahui kalau ia telah debut sebagai seorang idol di bawah naungan purple entertainment akan membuat Jay marah dan berdampak pada kesehatan pemuda itu.

Alice berdiri di depan pintu kamar Jay di temani paman Kim"tuan muda tidak keluar kamar sejak tadi pagi nona"ucap paman han melaporkan pada Alice.

"Apa kak jay sudah makan?"tanya Alice menoleh pada paman han.

"Saya sudah mengantarkan makanan ke kamar tuan muda,tapi saya tidak tau dia memakannya atau tidak,tuan muda menyuruh saya keluar dan mengunci pintu kamarnya"jelas paman han, salah satu tugas laki2 itu adalah melaporkan apa saja yang di lakukan Jay pada Alice.

Alice menghela nafas ia mengambil kunci cadangan yang memang sengaja di siapkan untuk berjaga2 jika Jay sedang tidak ingin di temui seperti saat ini"tolong siapkan makanan baru lalu bawakan ke dalam paman han"ujar Alice sebelum masuk ke dalam kamar Jay.

"Baik nona muda"ucap paman han menunduk sebelum pergi melaksanakan perintah nona mudanya.

Di dalam kamar langkah Alice terhenti saat melihat kondisi kamar Jay yang sudah seperti kapal pecah,bukan hal baru Alice mendapati kamar Jay seperti ini,di ujung tempat tidur Jay duduk melipat kedua lututnya seperti orang ketakutan .

"Kak Jay..."

Mendengar namanya di panggil Jay langsung mengangkat kepalanya menatap Alice yang berdiri di hadapannya,dalam hitungan detik pemuda itu bangkit untuk memeluk tubuh sang adik,dengan nafas naik turun serta tangan gemetar Jay menyembunyikan Alice dalam dekapannya ,pemuda itu begitu ketekutan saat tidak sengaja melihat wajah Alice dalam televisi yang mengabarkan tentang debutnya ,Jay mendadak panik dan takut saat tau adiknya berada di tengah2 orang mengerikan menurutnya,Alice tidak seharusnya ada di sana,Alice tidak boleh bergabung dengan orang2 mengerikan itu pikir Jay.

"Keluar...keluar dari sana!!"ucap jay memeluk dengan mengeratkan pelukannya pada sang adik.

Alice membiarkan Jay memeluknya meski dadanya terasa sesak namun ia mengerti kenapa Jay bisa bersikap seperti ini"Lisa di sini kak"

"Di sini,di sini saja,tidak boleh di sana"jay kembali meracau dan itu sukses membuat Alice tak kuasa menahan lelehan air matanya.

Alice melepaskan pelukan Jay lalu menatap mata Jay,mata yang selalu memancarkan ketakutan dan kecemasan yang mendalam"tidak Kak Lisa tidak akan kembali ke sana,lisa di sini ,kakak tenang ya"

Alice membawa Jay kembali ke tempat tidur ia menggenggam tangan Jay yang masih gemetaran"kak Jay sudah makan?"

Jay tak menjawab ia menatap sang adik dalam2" pembohong" ucapnya.

Alice terkesiap ia mengerti maksud Jay,ia juga merasa bersalah karna telah berbohong pada Jay soal ia yang menjadi seorang idol"maafin Lisa kak,tapi lisa lakuin semua ini demi kakak"

Tak ada respon apapun dari Jay pemuda itu hanya diam,Alice mengambil botol obat dari laci mengeluarkannya tiga butir lalu memberikannya pada jay,bukanya menerima Jay justru membuang wajahnya."Jangan ke sana lagi"ucapnya.

Alice mengangguk"tidak kak ,lisa tidak akan ke sana,Lisa di sini"

Kalimat "Lisa di sini "sudah menjadi obat penenang untuk Jay sejak dulu,kehadiran sang adik membuat Jay merasa lebih tenang,maka dari itu ia akan selalu merasa baik2 saja jika sang adik sudah berkata seperti itu.

Alice tersenyum saat Jay menerima obat yang ia berikan.

"Nona makanannya sudah siap"paman han datang dengan nampan berisi makanan untuk Jay.

WHO R YOU (LI§KOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang