6. Tell Me

82 61 74
                                    


“Katakan padaku apa yang membuatmu tertarik dengan duniaku. Sedang aku tidak begitu menyukainya. Jika kamu hanya sekedar merasa penasaran, maka menjauhlah karena segala sesuatu yang ada pada duniaku adalah perjuanganku, aku tidak ingin engkau menjadi salah satu perjuanganku yang sia-sia”

_Ruhanika Dharma Nirmala

~Happy Reading~

~Tandain yang typo~

“Bisa aku mengajakmu ke acara osis besok? Kamu tidak sibuk kan besok? Biar aku yang izin sama bunda.”

Laki-laki itu berdiri dan memandang wajah teduh wanita yang sedang berdiri di hadapannya dengan tatapan penuh tanda tanya.

Laki-laki itu baru saja menyelesaikan kata demi kata yang ia untai untuk menyampaikan permohonan kepada wanita yang berdiri di depannya dengan Bahasa isyarat yang lamban dan juga diiringi suara yang lamban pula.

Wanita itu hanya mengangguk saja sebagai jawaban. Saat hendak pergi, tangannya ditahan oleh Varsha.

“Biara aku yang mengantarmu pulang sebentar, aku akan menunggumu di depan gerbang sekolah. Jadi keluarlah disana jika sudah selesai jam pelajaranmu.”

“Terimakasih, tapi tidak perlu saya bisa tunggu abangku.”

“Tidak, saya disuruh bunda. Kebetulan saya ingin kerumahmu bertemu bunda sekalian meminta izin untuk mengajakmu ke acara osis.”

Varsha mengeluarkan ponselnya untuk ia perlihatkan isi chatnya Bersama bunda Nisa yang menyuruhnya mampir ke rumah. Ia tidak berbohong, memang benar ada chat bunda Nisa di ponsel itu yang menyuruhnya membawa Nika pulang dan menyuruhnya untuk mampir.

Lantas dimana Varsha mendapatkan kontak bunda Nisa? Varsha bisa mendapatkan dengan mudah dengan modal stalking media sosial bunda Nisa yang isinya semua foto tentang Nika dan Sagara dari kecil hingga sekarang.

Nika mengangguk saja setelah membaca pesan di ponsel tersebut. Ia kemudian pergi untuk melanjutkan Pelajaran hingga mata Pelajaran jam terakhir.


oOo

“BUNDAAA”

Bunda Nisa terperanjat kaget mendengar pekikan anak tampannya dari arah pintu depan.

“Ya Allah, Sagara ih  masuk rumah itu salam dulu jangan bikin jantungan.”

Sedangkan si pelaku yang berlari dari arah depan menuju dapur, ia seketika diam ditempat kala melihat didepannya. Mengapa kelihatan begitu harmonis keluarga ini tanpanya. Ia menjatuhkan tas sekolahnya dengan nafas yang masih tersengal-sengal ketika mendapati seseorang yang sedari tadi ia cari.

Ia kemudian mendekat dan menggembrak meja makan, membuat orang sedang duduk dan makan di depan meja tersebut terperanjat.

“Bunda, kenapa dia ada disini? Dan bunda tahu? Aku kayak orang gila cari Nika di sekolah. Gara kira Nika hilang bund. Gara takut pulang karena takut bunda marah. Dan bunda gak ngabarin kalau Nika udah pulang.” Omel Sagara dengan nafas memburu.

“Dan lo, seenak jidat lo bawa adik gue pulang tanpa minta izin gue.” Sagara murka dan menunjuk wajah Varsha dan menatapnya tajam.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 03 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TULIPS AND REGRETSWhere stories live. Discover now