3. Dia Memanggilku 'Ruhi'

110 92 35
                                    

~Happy Reading~

"Namaku Ruhanika Dharma Nirmala, Bunda bilang arti nama itu sangatlah indah. Tapi dengan nama yang indah, aku sama sekali tidak bisa mendengarkan orang lain memanggil namaku. Seperti apa rasanya dipanggil kemudian menoleh? Dunia yang aku rasakan berbeda dengan orang lain. Dunia yang kutempati hening dan tidak bersuara sama sekali. Tapi ada banyak cara aku bisa menikmati indahnya dunia. Hanya dengan bunda aku menikmati semuanya."

_Ruhanika Dharma Nirmala

"SHA. AWAS"

Braakk

Telat, nasi sudah menjadi bubur. Suara keras tersebut mengundang banyak perhatian dari warga sekolah, terutama kaum Hawa yang lebih banyak berkeliaran disana.

"Hahaha. Woi bro, lo ngapain disana? Anjir jorok banget." Suara terbahak-bahak dari Jevan justru membuat orang yang menyaksikan kejadian tersebut, ikut tertawa.

Arumi yang tadi memperingati Varsha, justru menahan tawa. Varsha terlalu bersemangat untuk sosialisasi atau hal lain? Dengan wajah berseri dan jalan yang terlalu kelihatan salting membuatnya sangat terlihat jelas, ia sedang jatuh cinta. Tapi dengan siapa?

Orang yang jatuh cinta memang gila. Berjalan pun tak mampu ia kontrol dengan baik. Sangat kelihatan bagi Varsha karena ini pertama kalinya.

Varsha melihat sekeliling, rupanya ia tengan menjadi pusat perhatian. Semua orang sedang menertawainya. Ah sial, hilang sudah image-nya sebagai ketua osis populer nan dermawan.

Tapi saat melihat sekeliling, matanya tertuju pada seseorang wanita yang memiliki netra hitam yang indah dan si berpipi chubby dengan lesung pipi yang menghiasi keindahan mimik wajahnya.

"Dia tersenyum." Gumamnya, ia pun ikut tersenyum.

"Weh bro, mau sampai kapan disana? Astaga malu bro, hilang sudah citramu sebagai ketua osis yang cool. Gak aesthetic banget lo nyunsep disitu."

Varsa yang mendapat hinaan dari Jevan, lantas berdiri dan dengan gaya cool nya tersetel ulang ia berucap dengan tegas dan dada tegap.

"Semuanya bubar, kembali ke kelas masing-masing. Osis akan melakukan sosialisasi."

Semua orang bubar, begitupun dengan siswa dari KLB setelah mendapat himbauan dari sekertaris osis.

oOo

Usai melaksanakan sosialisasi, kini semua anggota osis hanya bertugas memantau seluruh siswa agar tidak ada yang keluar dari pekarangan sekolah sebelum jam pulang sekolah. Berhubung semua guru sedang rapat, yang artinya sekarang adalah jam kosong, waktu yang paling disukaioleh para siswa.

"Weh bro, lapangan yok. Latihan basket, mumpung jam kosong daripada boring tinggal dikelas ngeliatin orang bucin mending caper ke cewek gak sih biar dapat yang bisa dibucinin juga." suara tersebut berasal dari Jevan yang baru saja dari toilet dan datang menghampiri Varsha yang tengah duduk menyendiri sembari membaca buku di tengah orang-orang sibuk berpacaran di dalam kelas.

"Kira-kira julukan apa yang sekira cocok untukmu yang hobinya membahas cewek? Kayak gak ada yang lain aja isi otakmu selain cewek. Bosan gue dengarnya."

"Bodo amat. Hidup itu harus dinikmati broo."

"Pala lo dinikmati. Disiksa di alam kubur ntar baru tau rasa lo." Sarkas Varsha melempari Jevan dengan sebuah penghapus papan tulis.

"Yee, jahat amat lo. Doain yang enggak-enggak. Ingat kata-kata adalah doa, minimal doain yang baik-baiklah supaya bisa ke jannah kita bareng-bareng. Iye nggak?"

TULIPS AND REGRETSWhere stories live. Discover now