1. Heartless Feeling

728 31 0
                                    

"Bagaimana bisa hati seseorang yang telah disakiti habis-habisan se-goyah ini?"

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Bagaimana bisa hati seseorang yang telah disakiti habis-habisan se-goyah ini?"

★★★

Ezraska melemparkan tatapan datar saat netra cokelatnya menangkap pemandangan asing di rumahnya. Rumah yang selama ini tidak terasa seperti namanya. Rumah yang selalu hening dan hampa, kali ini ada sesuatu yang berbeda di dalamnya.

Kedua orang tuanya berada di meja makan yang telah lama tak digunakan. Ezra menutup rapat bibirnya yang hampir kelepasan tertawa, sungguh lelaki itu tidak menyangka setelah sekian tahun lamanya kursi-kursi dingin itu terisi lagi.

Tak ada raut kebahagiaan atau kesedihan yang bisa tergambar di wajahnya, perasaan lelaki itu cenderung biasa saja. Ezra bahkan tak ambil pusing untuk sekadar menyempatkan dirinya menyapa kedua orang yang katanya paling berjasa dalam hidupnya itu.

Berjasa, katanya.

Berjasa dalam membesarkannya hingga saat ini sekaligus menjadi dalang utama dari segala rasa sakit yang hadir dalam hidupnya. Mereka yang menjadi alasan hatinya mati. Sampai Ezra tak bisa lagi mengharapkan apa-apa dari sosok yang seharusnya mengajarinya banyak hal.

Harapannya itu sudah mati sejak dulu. Ezra tak akan lagi repot-repot membuat imaji bodoh yang sampai kapanpun tidak akan bisa terjadi.

Lagipula, apa yang bisa diharapkan oleh anak yang dibesarkan hanya bermodalkan materi? Tanpa kasih sayang, tanpa pengajaran, tanpa figur seorang Ayah yang mendidiknya dengan tegas atau Ibu yang akan mengajarinya dengan lemah lembut. Masa-masa itu tak ada dalam hidupnya.

Ezraska tadinya benci mengingat dirinya juga memiliki sesuatu yang disebut orang tua, jika mereka tak dengan lancangnya menampakkan batang hidungnya di rumah ini.

Apa gunanya muncul sekarang?

Mereka lebih dari kata terlambat. Sekian tahun lamanya keduanya tak mempunyai andil dalam kehidupan Ezra dan Kakak laki-lakinya, Azkarsa.

Sejak kecil, kedua lelaki itu hanya hidup berdua. Tanpa campur tangan atau peran orang tua yang sepatutnya hadir dalam setiap detik perkembangan anaknya.

Ezra dan Azka dibesarkan hanya bermodalkan materi yang ditukar dengan seluruh waktu orang tuanya. Keduanya diurus oleh baby-sitter selama masa golden age-nya, waktu dimana seharusnya orangtua berperan besar dalam kehidupan sang anak.

Sayangnya, tak ada masa itu untuk Ezra. Masa kecilnya kelam. Tak peduli seceria apapun sosok kecilnya dahulu, Ezra dipaksa semesta menjadi dewasa sebelum waktunya. Sebelum dirinya mengetahui bagaimana kehidupan masa kecil yang seharusnya.

Meski hanya tinggal bersama Azka, lucunya hal itu tidak menjadikan mereka berdua akrab atau bahkan bersikap layaknya saudara. Sebaliknya, alih-alih menyayangi Ezra--yang notabennya satu-satunya keluarga kandungnya yang masih ada disisinya, Azka justru membenci adiknya itu setengah mati. Entah apa alasannya, Ezra tak pernah mau tau. Tak ada gunanya, karena dia sendiri juga tidak peduli dengan eksistensi lelaki dingin itu dihidupnya.

Eclipse Of The Moon [ON-GOING]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt