O9

795 149 9
                                    

𝖻𝖾 𝗁𝗎𝗆𝖺𝗇 𝖺𝗇𝖽(𝗈𝗋) 𝖽𝗂𝖾.
ᝰ.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Y/n memandang dari kejauhan, Eun-hyuk dan yang lainnya tengah ditawan. Gadis itu menahan diri untuk tidak berlari kesana karena itu gila. Y/n hanya mencoba untuk pergi ke kantor tuk mengambil senjatanya, tapi benda itu tau-tau telah tergeletak tak jauh dari para penghuni lain.

Yi-kyung melihat y/n, wanita itu mendatangi y/n sambil memekik pelan. "Y/n!" Si gadis menoleh, menemukan wanita pemadam kebakaran itu.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Yi-kyung sambil mengatur nafas. Dibelakangnya Sangwook menyusul dengan menggendong Yeongsoo di punggung.

Menjawab pertanyaan Yi-kyung, y/n menjawab. "Aku baik-baik saja." Kata y/n.

Wanita itu hanya mengangguk. "Kita harus menyelamatkan mereka," ujar Yi-kyung.

"Mudah saja kalau senapanku disini," y/n berdecak.

Yi-kyung mengernyit, "memangnya dimana itu?"

"Bersama para berandal kriminal sialan itu." Kata y/n, ah, dia kesal sekali.

"Ayo susun rencana," y/n mengajak mereka.

Dua orang dewasa itu saling pandang ke si gadis muda yang hanya berdiri dengan senyuman khasnya.

Selanjutnya, mereka mendengarkan rencana-impulsif-naif dari gadis itu.

-

Yi-kyung membawa tubuhnya naik ke saluran udara di atap, dari bawah y/n mengoper sebuah senjata api untuknya. Mereka saling mengangguk.

Y/n menoleh pada Sangwook yang mulai bersembunyi. "Yeongsoo, saat kau melihat orang jahat. Tutup saja mata mu ya?" Yeongsoo mengangguk.

Gadis itu pun tersenyum berjalan mundur untuk pergi ke lobi.

'Baiklah,' y/n bersembunyi di balik dinding saat seorang perampok gendut berjalan ke arahnya.

Pelan dengan siulan, perampok itu berjalan dengan santai. Pria itu baru saja akan menoleh ke y/n yang bersembunyi, tapi y/n keburu meninju wajahnya hingga tersungkur.

Gadis itu meraih sebuah senjata api ditangan pria perampok itu. Menarik pengamannya dan menembak perampok lain yang membidik arahnya.

Tembakannya tepat ke tulang rusuk. Bagian tubuh yang fatal, kalau kita bergerak luka inci nya akan makin membesar dan membuat korban tidak bisa bernafas. Sakitnya pun tak tertolong.

Dari lobi seorang pria gondrong berteriak melihat bawahannya tumbang. "SSHIBAL! APA-APAAN ITU?!" Geram pemimpin kelompok bandit itu, Shin Jung-seop.

Pria yang sebelah matanya cacat itu mencoba menembaki y/n, tapi Eun-hyuk langsung mencegahnya dari belakang. "SEKARANG! CHA HYUN-SU!"

Hyun-su langsung menahan perampok lain menembak.

Sementara y/n lari kabur saat beberapa yang lain mengejarnya. Gadis itu berbelok dengan cepat, dia hampir saja memiliki tubuh berlobang karena satu perampok menembakinya dengan bertubi-tubi.

Gadis itu terus berlari hingga melewati lorong tempat Yi-kyung bersembunyi, dengan beberapa tarikan pelatuk, tiga orang yang mengejarnya sudah terkapar berkat tembakan jitu Yi-kyung.

Y/n mengangkat jempol untuk Yi-kyung, "hebat!" Senangnya tanpa suara.

Tapi keduanya langsung terdiam saat mendengar suara teriakan dari lobi. Y/n bergegas berlari kesana. Yi-kyung pun mulai menyadari ada yang tak beres, wanita itu masuk ke saluran udara dan menuju arah lobi.

Setibanya di sana, y/n melihat Hyunsu yang diseret masuk ke dalam lift. Dia mau menyelamatkan Hyun-su tapi dia sadar senjata yang di pegang nya tak memiliki satupun peluru lagi.

Gadis itu kesal tentu, disana juga masih tersisa beberapa perampok. Salah satunya menyuruh Yuri untuk berdiri dan pergi mengikutinya, dari sudut y/n melihat mereka menjauh dan pergi ke arah Sangwook bersembunyi.

Gadis itu kembali fokus pada para penghuni yang di jaga satu pria bersenjata, tak jauh dari sana ada mayat An Seon-yeong, wanita baik yang sering memberi minuman kaleng secara rahasia untuk y/n.

Y/n menutup matanya dengan punggung tangan, membuang nafas saat lagi-lagi.. orang-orangnya tewas.

Cukup banyak detik yang dihabiskan nya hingga suara tembakan berturut-turut menyadarkan gadis itu. Y/n berbalik, melihat penghuni lain yang sedang ditodong senjata oleh seorang pria. Yi-kyung ada di sana, dia diteriaki si pria rampok. "TURUNKAN SENJATA MU JALANG! ATAU AKU TEMBAK!"

Yi-kyung bernafas dengan susah payah, dia melonggarkan pegangan pada senjata di tangannya hingga jatuh ke tanah. Pria itu melotot sambil menyeringai. Lengannya terangkat, dia hendak memukul Yi-kyung.

Sayang sekali, tindakan pria itu tak terjadi, sebab y/n sudah terlebih dahulu melesatkan peluru ke kepalanya.

Yang lainnya menoleh ke belakang, ke arah y/n yang masih dalam posisi menembaknya.

Eun-hyuk yang pertama menghampirinya, "kau tidak apa──" ucapan Eun-hyuk langsung terpotong karena ada gadis yang tiba-tiba nyelonong memeluk y/n, itu Eun-yoo.

Sungguh suatu yang tiba-tiba, gadis angkuh itu pertama kalinya memeluk seseorang dengan se-'kalut' itu. []

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

𝐂𝐘𝐏𝐇𝐄𝐑  |𝘀𝘄𝗲𝗲𝘁𝗵𝗼𝗺𝗲Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt