O5

1.4K 224 10
                                    

𝖻𝖾 𝗁𝗎𝗆𝖺𝗇 𝖺𝗇𝖽(𝗈𝗋) 𝖽𝗂𝖾.
ᝰ.




warn! 16+
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Y/n baru saja keluar dari kantor satpam setelah gadis itu memberikan sebuah inhaler pada Yuri── yang di bawa y/n dari kotak di kamarnya. Dahulu sekali, y/n membeli satu buah alat pereda asma itu  untuk meredakan paru-parunya yang tidak terbiasa dengan asupan nikotin.

Y/n mengalihkan pandangannya ke pintu ruang kendali yang kelihatan agak kosong── yang lain mungkin sudah pergi tidur, jadi gadis itu memasuki tempat itu tapi disana ada seorang pria muda berkacamata dengan setelan kemeja dan kaos. Itu Eun-hyuk.

"Hei.." sapa y/n pelan, dari balik kursinya Eun-hyuk menoleh. Senyum pemuda itu tiba-tiba saja ada.

Gadis itu masih mengenakan setelan seragam sekolah elitenya; kemeja putih yang hilang dasinya, rok hijau kotak, lalu sebuah senapan panjang bertengkar di punggungnya. Rambut panjang itu pun nampak di kuncir pendek, helaian poni nampak menyembul dari selipan telinga. Y/n dan tampilan biasanya selalu cantik.

"Kau tidak tidur?" Eun-hyuk membalasnya dengan gelengan. Y/n kini berdiri di samping meja disana, disusul Eun-hyuk yang beranjak dari kursinya. Ruangan ini terasa terlalu luas berkat hanya diisi mereka berdua.

Eun-hyuk meraih sebuah perban di atas meja. Dirinya sontak menunduk di depan y/n dan meraih kakinya. Gadis itu mengernyit, sontak teringat dengan Jisu yang pernah mengobati luka kakinya persis seperti yang dilakukan Eun-hyuk.

Dalam sunyi malam itu, Eun-hyuk mengganti perban y/n dengan yang baru. Dilihatnya luka y/n perlahan sembuh, tapi masih memiliki bekas.

Tangan itu dengan sengaja bergerak ke permukaan rahang Eun-hyuk lalu naik ke pipinya, y/n mengambil kacamata milik Eun-hyuk begitu saja. Entah dari mana disitu y/n memiliki sebuah plester putih yang dia gulung dan rekat ‘kan pada tulang kacamata Eun-hyuk yang hampir patah. Kini benda itu sudah kokoh dan setidaknya bisa dipakai dengan nyaman.

Senyum manis dan tatapan teduh perempuan satu ini, Eun-hyuk kalap disaat gadis itu dengan santainya kembali memasang glasses-nya. Jemari lentik itu pun kelihatan ringan sekali bergerak menyisir tiap helai rambut Eun-hyuk yang berantakan.

Ada celah aneh yang terselip diantara dua orang ini. Y/n memiliki kesan yang amerta bagi Eun-hyuk.

Y/n itu mutlak cantiknya, bahkan saat pertama kali bertemu gadis ini, Eun-hyuk tidak berkedip selama 20 detik lamanya.

Hubungan keduanya terasa abu-abu, awalnya Eun-hyuk hanya mengenal
y/n sebatas tetangga sampai entah bagaimana bisa mereka sering berbincang hingga tertawa bersama. Bila diibaratkan sebagai benda, y/n adalah kotak kejutan yang tiba-tiba muncul dihadapan Eun-hyuk, awalnya tidak terlihat istimewa jadi Eun-hyuk enggan membuka tapi berselang waktu berlalu. Gemerlap cahaya nampak ada yang dimana membuat Eun-hyuk tertarik untuk membukanya.

Sungguh kelabu, keadaan keduanya mungkin disebutkan sebagai dua orang teman yang bertahan ditengah apocalypse. Sebutan 'dua teman' yang entah bagaimana mengusik Eun-hyuk.

"Eunhyuk."

"Y-ya?"

Y/n tertawa atas respon gugup dari pria didepannya, "kau melamun apa, ‘sih, dari tadi?"

Eun-hyuk sudah tak kalut dalam pikiran, sekarang memandangi bola mata y/n, "entahlah," katanya sambil membiarkan jari-jemari y/n menyusuri wajahnya.

"Apa kau memikirkan tentang masalah para penghuni?"

"Tidak, bukan itu," jawaban Eun-hyuk membuat y/n memiringkan kepalanya penasaran.

"Terlalu buruk kalau memikirkan hal itu sepanjang hari," tambah Eun-hyuk. "Aku hanya sedang.., memikirkan sesuatu yang lebih baik."

Tak tahu apa 'sesuatu yang lebih baik' yang dimaksud Eun-hyuk, y/n bertanya. "Apa itu?"

"Sesuatu yang sensual," lontar Eun-hyuk asal.

Y/n lantas terkekeh, "hal sensual seperti apa yang dipikirkan seorang Lee Eun-hyuk?"

"Mau cari tahu?" Y/n tersenyum, menyanggah kedua lengannya diatas bahu Eun-hyuk.

Tindakan y/n membuat Eun-hyuk menarik sudut bibirnya, dia menarik pinggang y/n, mendekatkan diri.

Lengannya masih merangkul diatas bahu. Y/n memajukan kepalanya, mensejajarkan bibirnya dengan Eun-hyuk.

Dan Eun-hyuk menunduk, untuk menciumnya. []

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━





WTFFFFF AUTHOR LOSE HER MIND
Aku ga tau kenapa aku ngetik chapter ini, cuman kayak-- ASKSJSJKS

should I delete this? (⁠๑⁠•⁠﹏⁠•⁠)

But── damn, Eunhyuk lips look so fine :›

𝐂𝐘𝐏𝐇𝐄𝐑  |𝘀𝘄𝗲𝗲𝘁𝗵𝗼𝗺𝗲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang