16

1.1K 178 19
                                    


𝖻𝖾 𝗁𝗎𝗆𝖺𝗇 𝖺𝗇𝖽(𝗈𝗋) 𝖽𝗂𝖾.
ᝰ.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

DOR! DOR! DOR! DOR!

Tak ada yang bisa menghitung seberapa banyak peluru yang berterbangan kala itu, suasana yang kacau dengan teriak garang monster dan jeritan prajurit khusus yang melawan mereka.

Y/n melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana seseorang di bunuh dengan ganas lalu dimakan oleh satu monster. Kemungkinan gadis itu akan terus menatap hal mengerikan itu jika Seokchan tidak tiba-tiba datang dan menariknya pergi.

Mereka berdua bergegas menaiki sebuah mobil pick-up, yang langsung tancap gas begitu mereka naik.

"Bagaimana dengan yang lain?!" Seorang tentara yang bersama mereka berteriak kepada sopir, dia tidak tega meninggalkan teman-temannya walau sebenarnya teman-temannya itu sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

"Diam lah!" Suara keras dari kursi sopir meneriaki balik, y/n mengenalnya suara itu sebagai milik Seojin.

Seokchan menepuk pundak tentara tersebut. "Kita harus menghindari yang bisa di hindari, dan harus melindungi yang bisa dilindungi," kata pria itu mengucapkan ulang perkataan atasannya.

Sementara y/n bernafas dengan kacau, ini mengingatkannya dengan kejadian di kamp penampungan pertama. Gadis itu menutup mata dan mencoba untuk mengatur nafas jika saja monster-monster sebelumnya tidak tiba-tiba menyusul mobil mereka.

"Mereka mengikuti!!" Teriak seseorang, untuk sesaat semua orang menatap horor ke gerombolan monster yang tampangnya sudah tak manusiawi lagi.

Seokchan yang terlebih dahulu menembak, diikuti yang lainnya.

Andai saja mereka tidak fokus pada satu monster yang mengejar dibelakang, mereka pasti sadar kalau ada monster yang melaju kencang kearah mereka dari samping.

Dan

BRUAK!

Mobil yang kisaran berisi lima orang itu terlempar jauh dan terbalik, menyisakan kepulan asap dari sela kap mesinnya. Keempat ban nya saja sudah tidak utuh, bagian depan mobil penyok habis.

Y/n terbatuk-batuk, tubuhnya menghantam aspal begitu kencang. Tubuhnya penuh garis berdarah.

Gadis itu mencoba berdiri dengan menumpu pada senapannya yang kokoh, dari kejauhan dia bisa lihat sesosok monster sedang memakan kaki seseorang. Dia mengalihkan pandangan pada seorang pria yang tergeletak tak jauh dari dirinya.

Y/n mencoba menutup hidungnya dengan telapak tangan, dia menghampiri pria yang tergeletak tak sadarkan diri yang rupanya adalah Seokchan.

"Yah!" Y/n mengguncang tubuh pria itu, tak nampak tanda bahwa Seokchan akan bangun.

Kepala gadis itu celingak-celinguk kesana-kemari, apa yang diharapkannya? Bantuan? Mimpi.

Jadi y/n mengangkat tubuh Seokchan dengan susah payah, ke balik sebuah pohon. Setidaknya Seokchan yang pingsan tidak akan di temukan para monster.

Y/n mendudukkan diri di depan Seokchan, radio di rompi pria itu menyala, berisi suara Younghoo; "Seokchan! Tolong beri sinyal kalau kalian selamat! Kami akan menyusul kalian!"

Kedengarannya, Younghoo dan yang lainnya tiba dengan selamat di stadion. Jika diingat-ingat rombongan y/n memang yang terakhir.

Gadis itu ingin saja membalas ucapan Younghoo, tapi dia tidak tau ini dimana. Sinyal radio juga mulai kacau karena keberadaan monster.

𝐂𝐘𝐏𝐇𝐄𝐑  |𝘀𝘄𝗲𝗲𝘁𝗵𝗼𝗺𝗲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang