ARETHA |35 ~END~

5.3K 116 8
                                    

Hanya Luka Aretha yang tak pernah mengering
Disaat luka mereka sudah mulai pulih
-Author.Teye

*****

1 Tahun Kemudian....

"Akhtar,Aidan! Cepet bi Sani udah beres masak" Teriak Barra memanggil si kembar yang masih bersiap-siap.

Aidan keluar dari kamarnya dan mengetuk pintu kamar Akhtar."Oii cepetan lu lama amat dah kaya pengantin aja" ledek Aidan masih menunggu di depan kamar Akhtar. Kali ini mereka pisah kamar dan memiliki privasi masing masing.

Di dalam kamarnya Akhtar masih merapihkan jas hitamnya. "Iya bentar!" Sahut Akhtar yang mendengar ledekan Aidan

"Kali ini gue harus rapih" gumam Akhtar yang sepertinya sudah menyiapkan dirinya

Akhtar membuka pintunya yang disambut langsung oleh penampakan Aidan yang tak kalah rapih dari dirinya. Begitu pun Aidan yang melihat Akhtar tak kaget karena Akhtar memang selalu tampil rapih

"Cepetan! kak Barra udah manggil" Aidan merangkul Akhtar menggusurnya ke meja makan

"Tapi gue aneh liat lu rapi Dan haha" Akhtar yang berusaha menahan seretan Aidan mencoba menggoda Aidan yang membuatnya salah tingkah.

Akhtar dan Aidan segera duduk di meja makannya setelah sampai di ruang makan. Barra menatap mereka kesal karena lama bersiap siap.

Aidan yang menyadari mood Barra mulai jelek pun berusaha mencairkan suasana. " hehe sorry kak lama, habis ini hari spesial kita setelah beberapa bulan merenung" jelas Aidan pada Barra

"Hmm, gue juga udah gak sabar" ucap Barra pelan sambil terus melahap makanannya. Akhtar hanya tersenyum setelah beberapa detik menatap Barra.

Setelah menghabiskan sarapan, Barra,Akhtar dan Aidan pun segera memasuki mobil yang dikemudikan oleh Barra.

*****

Akhtar,Aidan dan Barra turun dari mobil dan melihat sekeliling mereka yang sudah dipenuhi oleh nisan. Benar, mereka mengunjungi makam Aretha. Satu tahun sudah Aretha pergi meninggalkan mereka.
Hari ini mereka benar-benar akan minta maaf dengan tulus di depqn makam Aretha

Mereka berjalan beberapa langkah untuk sampai di makam Aretha dan langsung duduk tepat di pinggiran makam Aretha.

Akhtar mulai membersihkan beberapa daun kering yang bertebaran di tanah makam Aretha. Sedangkan Barra membersihkan nisan yang bertuliskan nama, tanggal lahir dan tanggal kematian Aretha menggunakan lap yang sudah ia siapkan.

Aidan sibuk mengeluarkan beberapa bungkus bunga dan botol air yang sudah Ia siapkan juga.

"Aretha, gue udah punya pacar dan kali ini gak bakal ganti ganti lagi. Gue gamau mainin perasaan cewe lagi" tiba-tiba Aidan bicara membuat kedua kakaknya menoleh.

Akhtar mengangguk pelan, kembali menatap nisan Aretha. "Hmm, gue juga udah gak dingin lagi ke cewek, gue lagi suka sama satu cewek yang menurut gue dia baik kaya lu" Akhtar turut menceritakan kisah cintanya

Barra menatap si kembar bergantian. "Usaha kakak makin maju, harusnya dari dulu kakak bawa kamu ke kantor dan ngenalin kamu ke rekan kantor kakak" berbeda dengan Si kembar, Barra menceritakan kemajuan karir nya pada Aretha.

"Aretha,,," Barra menundukkan kepalanya menahan kalimatnya. Membuat Akhtar dan Aidan menatap sedih ke Arah Barra

"Kita tau perbuatan kita ke kamu gak mungkin bisa diamaafin. Kita nyesel banget udah nuduh kamu sebagai penyebab meninggalnya papah sama mamah. Harusnya kita gak egois yang cuma mikirin kesedihan kita dan mengesampingkan kesedihan kamu" suara Barra bergetar menahan air mata di matanya.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Jan 05 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

ARETHA ~END~Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin