ARETHA |26

4K 129 1
                                    


*****
"Mungkin juga Aretha tahu kenapa mamah sama papah berantem, karena kamarnya yang paling deket dengan mereka" lanjut Aidan masih menundukan kepalanya semakin membuat Barra terkejut.

"Gak mungkin,,," ucap Barra tak percaya.

Kring...kring...

Aidan mengangkat telepon yang berasal dari handphoneya lalu meletakannya tepat di telinganya.

Aidan membeku mendengar penuturan seseorang dari sebrang dengan cepat dan tanpa basa-basi. Melihat ekspresi wajah adiknya yang tak biasa Barra mengambil hanphone Aidan melihat siapa orang yang baru saja menghubungi adiknya.

"Gilang?temen kamu yang ada di foto sama Aretha?ngapain dia nelepon?" Aidan metebut hanphonenya dari Barra dan segera pergi

"Kak, Aretha di Rumah sakit katanya kondisinya kritis dan dokter butuh persetujuan kita buat ngoperasi Aretha!" Ucapan Aidan membuat Barra dan Akhtar terkejut dan segera menyusul Aidan ke luar.

Mendengar itu Akhtar dan Barra segera mengikuti Aidan masuk ke dalam mobil.

Anton yang berniat mengunjungi mereka bergegas mengikuti mereka yang terburu-buru. "mau kemana mereka?"

Barra,Akhtar dan Aidan berdiri di depan ruangan tempat Aretha di rawat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Barra,Akhtar dan Aidan berdiri di depan ruangan tempat Aretha di rawat. Mereka dapat melihat dengan jelas kondisi Aretha di dalam sana dari balik jendela ruangan Aretha.

"Kanker Otak?sejak kapan?" tanya Barra pelan namun masih terdengar oleh si kembar bahkan Gilang yang posisi duduknya agak jauh dari mereka.

"Penyakitnya Baru ketahuan sekarang, tapi kata dokter gejalanya udah lama dirasain Aretha" tutur Gilang masih menundukan kepalanya.

"Tapi gue gak pernah liat Aretha kesakitan, dia sehat-sehat aja" ucap Akhtar membuat Gilang menoleh dengan cepat.

Gilang berdiri menatap Akhtar. "Lo yakin?apa lo pernah Liat kondisi Aretha waktu lo semua marahin dia?apa lo pernah lirik dia sedikit aja waktu lo marahin dia?! Enggak kan? ya iyalah lo anggap dia sehat karena lo gak pernah ngelakuin itu!" sarkas Gilang mulai kesal

Barra meremas Bahu Gilang menatapnya sengit. "Maksud kamu apa?! Siapa kamu berani mengatakan itu pada kami?!"

Gilang menepis tangan Barra. "Maaf kak, Saya bicara seperti ini Karena saya selalu melihat Aretha kesakitan karena sikap mereka yang gak manusiawi!" telunjuk Gilang dengan cepat menunjuk ke arah Akhtar dan Aidan. Barra terdiam berusaha mencerna ucapan Gilang.

"Kak Barra juga salah satunya, Aretha pernah bilang kalo kakak pertamanya hanya akan memihak pada Akhtar dan Aidan,itu yang saya dengar dan saya percaya sama ucapan Aretha karena saya lihat sendiri sakit yang Aretha alami akibat sikap kalian" penuturan Gilang membuat ketiganya bungkam. Mereka kalut dalam pikirannya masing-masing.

ARETHA ~END~Where stories live. Discover now