12. Waterfall Date

5 3 0
                                    

Recommended song to be played:
Nanti Kita Seperti Ini - Batas Senja

---

Cermin itu menampilkan sosok gadis cantik yang tengah berbahagia. Kaos lengan pendek berwarna pink pastel yang dimasukkan ke dalam rok jeans selutut, dengan gelang pemberian sang pacar yang melingkar manis di pergelangan tangannya, juga sebelah sisi rambutnya dibiarkan terurai ke depan dan sisi sampingnya lagi terurai ke belakang, sangat cocok untuk gadis itu. Sederhana tapi Nalen suka.

Kalung yang Nalen berikan sengaja tak ia pakai. Menurutnya, gelang saja sudah cukup. Ia takut memakai begitu banyak perhiasan, entah nantinya hilang atau dicuri, ia hanya ingin mencegah semua kemungkinan buruk itu terjadi.

Sebelum meninggalkan kamarnya, Sora meraih tas selempang berwarna krem yang ada di balik pintu.

"Ibu, Sora pergi dulu, ya," ucapnya sedikit memekik sambil memasang flat shoes miliknya di depan pintu.

Bu Halimah segera menghampiri gadis itu. "Pulang jam berapa nanti?"

"Gak tahu, gak bakal kemaleman kok."

"Janji, ya? Awas kalo kemaleman, Ibu kunciin kamu."

"Iya, Ibuku sayang. Sora pamit dulu."

Gadis itu meraih tangan Bu Halimah dan menciumnya sebelum melenggang pergi dengan langkah gontai. Bu Halimah memandang nanar punggung anaknya itu. Ia tahu betul dengan siapa Sora akan pergi, walau Sora hanya mengatakan akan pergi dengan teman-temannya, tapi ia tahu, tidak ada "teman-teman" yang Sora maksud, bahkan seorang teman saja tidak, karena mereka lebih dari sekedar teman.

Dan memang begitu kenyataannya. Di akhir pekan ini Sora akan pergi bersama Nalen. Hitung-hitung sebagai perayaan ulang tahun Sora. Dan memang seperti inilah mereka merayakan ulang tahun, hanya dengan jalan-jalan. Hanya saja kemarin, Nalen tiba-tiba berinisiatif membelikan gadisnya itu hadiah. Mungkin yang pertama, dan semoga bukan yang terakhir kalinya.

Seperti hari-hari biasanya, mereka akan bertemu di halte. Sudah ada Nalen yang menunggu di sana. Cowok itu memakai kemeja putih yang dibiarkan terbuka dan memperlihatkan kaos putih polos, dan celana jeans panjang. Keduanya sangat serasi, warna pakaian mereka sangat bersahabat dengan cuaca yang cerah, langit yang begitu biru, dan matahari yang bersinar terik.

Nalen menyapu pandangannya. Mencari-cari keberadaan Sora yang sejak tadi ia tunggu-tunggu. Dan akhirnya setelah beberapa saat, sosok yang ditunggu pun memunculkan batang hidungnya. Sebuah senyuman terbit di wajahnya saat melihat gadis itu.

"Hai," sapa Sora dengan senyuman manisnya.

"Cantik banget, Neng. Mau ke mana emangnya?"

"Mau jalan sama pacar saya, Bang."

"Terus pacarnya mana?"

Sambil tersenyum lebar Sora menunjuk Nalen. "Ini pacar saya."

Nalen memegang dadanya berpura-pura kaget, lalu ia ikut tersenyum lebar. "Oh saya, ya."

Sora terkekeh lalu meninju kecil lengan Nalen. "Udah ah. Sekarang kita mau pergi ke mana?"

"Kamu maunya ke mana?"

"Gak tahu, terserah Kak Nalen aja."

"Ke pantai?" tawar Nalen.

"Nggak deh, panas gini."

Cowok itu tampak berpikir keras. Lalu sesaat ia tersenyum, sepertinya ia sudah mendapatkan ide.

"Aku tahu kita harus ke mana."

Sora ZamoraWhere stories live. Discover now