27. Bunga untuk Adiba

6.4K 465 5
                                    

Walcome My Story
.
.
Thanks untuk vote-nya

Malam telah tiba dan bersamaan mereka baru sampai dirumah. Adiba tertidur dengan kepala menyender ke Mawar. Satya mematikan mesin mobilnya.

Mahesa yang duduk disamping Mawar menepuk pundak perempuan itu. Mawar menaikkan alisnya bertanya.

"Biar Gue aja yang angkat Diba, pasti berat kalau Mba,"

"Oke," ucap Mawar.

Mahesa turun dari mobil dan lari kecil kearah pintu satunya.

"Angkat Diba Sa?" tanya Reyhan yang tengah mengeluarkan barang-barang sisa piknik tadi.

"Iya," jawab Mahesa membuka pintu.

Perlahan Mahesa menarik Adiba untuk mendekat kearahnya, dengan hitungan ketiga Mahesa berhasil mengangkat Adiba.

"Mba, minta tolong ambilkan hadiah kecil yang ada dibegasi mobil, tanya aja sama Reyhan, tadi pakai paparbag coklat kalau dia gak tahu, letaknya gak jauh dari kerajang kok," ucap Mahesa yang diangguki Mawar.

Mawar turun mendahului Satya yang masih setia menonton Adiba dibawa Mahesa, setelah memastikan para penumpang sudah keluar, baru Satya ikut keluar.

Sesampai dirumah Adiba, Mawar membantu Mahesa membukan pintu kamar gadis remaja ini serta menyalakan lampu.

Mahesa meletakkan Adiba dikasur dengan hati-hati.

"Ini yang lo minta tadi,"

"Makasih Mba," bisik Mahesa.

Mawar mengangguk lalu keluar dari kamar, Mahesa memeriksa isi didalam paparbag, takutnya sudah rusak.

Setelah dirasa aman, Mahesa meletakkannya disamping lampu tidur.

"Sorry baru ngasih sekarang, tadi Gue mau kasih waktu piknik tapi menurut Gue malah gak cocok waktunya," ucap Mahesa pelan seakan Adiba mendengar apa yang dikatakannya.

"Selamat datang kembali Diba," Mahesa mengelus rambut Adiba dengan lembut.

Setelahnya Mahesa keluar dari kamar itu setelah mematikan saklar lampu menyisakan cahaya dari lampu tidur yang ada dimeja samping kasur Adiba.

Mawar mendekati Mahesa yang berniat akan pulang kerumah Satya.

"Mau keripik?" tanya Mawar menawari.

"Gak terima kasih Mba, pamit ya,"

"Oke," jawab Mawar.

Mahesa bergegas menuju rumah, sesampai disana Reyhan baru keluar dari kamar sedangkan Satya tengah lanjut makan basreng yang tersisa.

"Gue udah siapin air mandi dikamar lo Bang, juga dikamar kita sa,"

"Siap," jawab Mahesa bergegas untuk mandi karena badannya sudah lengket.

"Han, Mahesa ngasih hadiah apa sama Diba?"

"Bunga," jawab Reyhan menuangkan air untuknya sendiri.

TIGA PAPA MUDAWhere stories live. Discover now