15. Adiba Masuk RS

7.7K 502 4
                                    

Walcome My Story
.
.
Vote ya!! Hehe

Satya terus menambah kecepatan motornya begitu juga dengan orang yang dikejar Satya. Motor mereka beradu kecepatan dijalan yang sunyi.

Satya akan berusaha mendapatkan orang yang menguntitnya ini bagaimana pun caranya. Namun, karena ini bukanlah film aksi dimana tokoh utama nya selalu mendapatkan keberuntungan, Satya kehilangan jejak sang penguntit saat melewati sebuah truk besar dan berhasil berbelok tanpa ketahuan oleh Satya.

"Sialan bangsat," gumam Satya kesal setengah mati.

Satya memutar arah dan pergi, seseorang bermasker hitam menghentikan motornya setelah dirasa Satya tidak mengejarnya lagi.

"Untungnya kali ini dapat lolos," batinnya.

Satya sampai diwarung makan tempat dia kerja. Langkahnya melambat saat matanya melihat seorang gadis berdiri didepan warung dan tengah membelakanginya. Satya mengenal punggung gadis ini.

"Jihan," ucap Satya membuat Jihan berbalik dan tersenyum kearahnya.

Satya perlahan mendekati Jihan hingga dia tetap berdiri didepan gadis itu. Jihan menunjukkan kotak kue yang dia bawa.

"Maaf Satya baru sekarang Aku ngasih kuenya, Aku benar-benar lupa," ucap gadis itu sambil memukul pelan kepalanya.

"Jangan pukul kepala lo," spontan kata itu keluar dari mulut Satya dan berhasil membuat Jihan terdiam.

Satya mengambil kotak kue itu dan berterima kasih, Jihan mengangguk sambil menunduk tidak berani sedikit pun melihat kearah Satya.

"Mau masuk kedalam, Gue bakal traktir lo soto diwarung ini,"

"Soto?" gumam Jihan.

"Iya, soto disini enak banget dan Gue bisa jamin itu,"

Jihan mengikuti Satya yang masuk kedalam warung tempat dia kerja. Laki-laki itu mengarahkan Jihan untuk duduk dikursi yang kosong.

Satya menghampiri pemilik warung yang tengah menyiapkan soto untuk pelanggan. Ayah Rizki itu menatap garang kearah Satya.

"Kamu terlambat hampir satu jam tiga puluh menit Mas Satya," ucapnya sambil memasukkan kuah ke mangkuk.

"Maaf Bos, tadi ada masalah sedikit dijalan," jawab Satya membuatkan soto untuk Jihan.

"Lain kali jangan begitu lagi, Mas gak kasihan lihat pak tua ini sendirian mengurus pelanggan, Saya cuma punya tangan dua Mas Satya,"

Satya terkekeh kecil sambil mengangguk. Ayah Rizki memang baik dan suka melawak.

"Pacar Kamu Mas," tanya Ayah Rizki.

"Bukan, dia teman satu kampus dan sepertinya Anak Bos yang ngasih tahu jika Satya ada disini," jawab Satya.

"Akhirnya anak itu berguna, setidaknya dia membawa satu pelanggan kesini,"

Lagi-lagi Satya tertawa, Ayah satu ini suka sekali menggibah anaknya sendiri dengan Satya. Rizki itu pemalas dan masih banyak lagi.

TIGA PAPA MUDAWhere stories live. Discover now