22. Kepergian Adiba.

7.4K 499 8
                                    

Walcome My Story
.
.
Selalu stay sama cerita ini ya!!

Adiba melepas pelukan mereka, dia tertawa kecil mendengar ucapan Mamanya, Adiba tahu jika setiap dia mengatakan menyayangi Mamanya pasti Mawar akan mengatakan dia membencinnya padahal Adina tahu jika Mamanya juga menyayanginya.

Cara Mamanya menyayanginya memang sedikit berbeda dari orangtua biasanya.

"Apa yang lucu," tanya Mawar.

"Mama lucu,"

"Aku memang lucu dan cantikkan,"

"Iya," jawab Adiba tersenyum.

Mawar merapikan rambut Adiba.

"Hey, harusnya Kamu tidak mengejarku, bukannya Aku mengatakan jika kita akan bertemu saat Kamu berusia 12 tahun kan?"

"Siapa yang suruh Mama muncul sekarang, ini bukan salah Aku yang bisa melihat Mama meskipun dari jauh,"

"Kamu durhaka sekali nak, tapi Kamu harus tahu kalau Aku diizinkan pulang sama majikanku, mereka orang yang sangat baik ternyata, Aku ingin memastikan Kamu baik-baik saja disini ternyata sangat baik, Aku sangat berterima kasih kepada mereka,"

"Kenapa Mama berbohong jika itu rumah Papa kandung Aku,"

"Aku juga tidak tahu apakah Papamu itu masih hidup sekarang apalagi Kamu selalu ingin mengatakan tinggal bersamanya kan?"

"Itu sama saja merepotkan mereka, Aku tidak mempunyai hubungan apapun dengan mereka,"

"Iya Aku minta maaf,"

"Apakah kita akan berpisah lagi setelah ini?" tanya Adiba.

"Apakah Kamu ingin pergi bersamaku?" kali ini Mawar yang bertanya.

"Iya, Aku lebih baik merepotkan Mama daripada mereka, meskipun mereka adalah orang yang sangat Aku sayangi dan Aku yakin tidak masalah bagi mereka merawatku tapi Adiba tidak ingin,"

"Kata awal tadi Aku agak kurang suka,"

Adiba tertawa, Mawar menggendong Adiba dan bertepatan Nayla datang.

"Adiba-"

"Hallo, nama Saya Mawar, Mama kandung Adiba,"

Satya dan Mahesa tidak mengalihkan perhatian mereka kearah perempuan yang duduk didepan mereka ini. Seorang perempuan yang memakai celana jens dan kaos hitam, wajahnya begitu mirip dengan Adiba.

"Saya minta maaf atas tindakan bodoh yang sudah Saya lakukan beberapa bulan lalu,"

Mawar mendongak menatap kearah dua laki-laki yang tidak mengalihkan pandangan mereka darinya.

"Hari itu bertepatan Saya pergi sebagai tkw dan waktu itu Saya benar-benar tidak bisa membawanya, Saya terlalu bodoh malah menitipkan anak ini kepada kalian bukannya mengantarkannya ke panti asuhan, seperti yang tertulis disurat itu putri Saya adalah anak dari hasil hubungan diluar nikah karena itu tidak memungkinkan Saya menitipkannya kepada keluarga Saya,"

Satya dan Mahesa tidak ada yang berbicara, mereka membiarkan Mawar untuk menjelaskan yang sudah terjadi.

"Saya diberikan waktu satu minggu untuk pulang dan karena itu sudah satu minggu Saya sering kesini untuk memeriksa keadaan anak itu, Saya sangat berterima kasih kalian merawatnya bahkan Saya bisa lihat jika Putri Saya agak gemukkan sekarang,"

TIGA PAPA MUDAWhere stories live. Discover now