Bz-5

226 155 22
                                    

Ghazea menelusupkan kepalanya di antara lengan yang ia lipat. Pagi ini hujan lebat kembali turun, tak lupa dengan angin kencang yang menyertainya. Bel masuk telah berbunyi 5 menit yang lalu namun hingga sekarang guru mapel masih belum memasuki kelas begitupun dengan teman sebangkunya yang tak lain adalah meysha. Kelas zea yang tak pernah absen untuk ramai kini pun terasa sepi dan sunyi, semua orang lebih memilih menghangatkan badan atau tidur karena cuaca pagi ini cocok untuk pergi ke alam mimpi.

"Dorr! " Seseorang berteriak tepat di telinga ghazea dan tak lupa mengguncang guncangkan tubuhnya membuat zea yang sudah login ke alam mimpi harus tertarik paksa begitu saja.

Zea menatap sang pelaku dan yang di tatap malah nyengir tanpa dosa. "Bercanda zee gitu aja marah" Ucap meysha lalu memeluk erat ghazea. "Gue lagi seneng banget tauu..."

"Knapa emang"

Meysha melepas pelukannya dan menatap zea dengan serius lalu beberapa saat kemudian ia tersipu malu membuat zea bingung sendiri.

"Kenapa coba"

"Gapapa kok hehe" Zea tak lagi meladeni meysha dan kembali merebahkan kepalanya, toh nanti dia juga pasti akan cerita.

"Ish! Di tanyain kek gue kenapa malah turu gitu"

"Kan tadi gue udah tanya meysha... Lo malah gapapa²"

Meysha yang mendengar jawaban zea pun kembali tersipu dan menepuk pelan bahu zea. "Hehe emang gapapa kok nanti aja gue cerita"

KANN!

Lalu setelahnya tidak ada percakapan lagi, zea kembali tidur. Meysha yang bosan pun akhirnya ikut tidur, tohh saat hujan begini guru² tak akan masuk kelas jadi kemungkinan jamkos adalah 100%.

Waktu berlalu hingga bel istirahat berbunyi. Meysha yang terbangun lebih dahulu karena perutnya sudah keroncongan segera merapikan rambutnya yang sudah seperti sarang burung dan membangunkan zea yang masih tertidur pulas.

"Bangun ze.. Ayo ke kantin sekalian gue mau cerita sesuatu" Zea yang terusik pun berdecak sebal dan segera melepas jaketnya karena suhu kembali menghangat karena hujan telah berhenti.

Meysha dengan semangat 45 menarik zea agar mengikuti langkahnya.

"Katanya mau ke kantin?" Tanya zea ketika meysha malah menyeretnya ke gedung IPS yang berada di selatan.

"Sekalian mampir"

Mampir matanya!.  kelas mereka yang berada di gedung IPA terletak di utara dan kini mereka malah sedang melangkahkan kaki menuju gedung selatan, padahal kantin berada di belakang aula yang berada di tengah² kedua gedung.

Setelah puas berjalan jalan di gedung ips mereka akhirnya sampai di kantin dengan keringat yang sedikit membasahi pelipis mereka.

"Mau pesen apa? Gue traktir deh"

"Kayak biasanya aja" Meysha menyatukan jari telunjuk dan jempolnya membentuk O dan kemudian melenggang pergi menuju gerobak bakso langganan mereka.

Terlihat ia disana sedang adu mulut dengan salah satu siswa yang menyerobot antrian lalu ia kembali membawa nampan berisi dua mangkuk bakso dan es jeruk dengan mulut yang masih misuh misuh.

"Jadi gue mau cerita" Ucapnya setelah duduk siap disamping zea.

"Apaan?"

"Gue jadian sama dito tauuu" Ucapnya kegirangan lalu tangannya menggebrak meja dengan kekuatan sedikit karena takut menjadi pusat perhatian seluruh penghuni kantin.

Zea mengangkat sebelah alisnya. "Dito yang mana?"

"Ya ampun ze... Gue kan sering cerita tentang dia masa lo lupain gitu aja si? Kejam! " Gerutu meysha yang masih sibuk menambahkan kecap dan sambal hingga membuat kuah bakso tersebut bewarna hitam.

BarrazeaWhere stories live. Discover now