bab 18

23 4 0
                                    

Bukankah sebuah penutup hari yang indah, dimana setelah seharian kita bergelut dengan perkejaan namun seseorang tengah menunggu kita dengan senyum indahnya yang sungguh Aira bersumpah bahwa ia telah terpesona dengan lelaki pemilik senyum itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bukankah sebuah penutup hari yang indah, dimana setelah seharian kita bergelut dengan perkejaan namun seseorang tengah menunggu kita dengan senyum indahnya yang sungguh Aira bersumpah bahwa ia telah terpesona dengan lelaki pemilik senyum itu.

"Bagaimana pekerjaan hari ini?" Tanya Jimin.
Keduanya sama-sama melangkah dengan saling bergandengan tangan menyusuri trotoar jalan. Sudah rutinitas bagi Jimin untuk menjemput sang wanita usai bekerja di kafe.

"Ya seperti biasa, hanya saja sudah beberapa hari ini Yoongi oppa terus mengomel pada karyawan yang salah melakukan pekerjaan tak peduli besar atau tidaknya kesalahan yang dilakukan. Sebenarnya tidak masalah sih, hanya saja mungkin kita tidak terbiasa dengan sikapnya yang seperti itu." Aira bercerita panjang lebar pada Jimin, dimana ia tak lagi canggung untuk mengungkapkan semua apa yang ia rasakan pada lelaki di sampingnya ini.

Sementara Jimin terkekeh mendengar cerita Aira, sebab ia tahu alasan apa yang membuat Yoongi seperti itu.

"Kenapa tertawa Jim, apa ada yang aneh dari ceritaku?" Tanya Aira heran, sejenak ia menghentikan langkahnya dan berbalik menatap sang pria.

"Ah tidak, hanya saja alasan Yoongi Hyung bersikap seperti itu karena ia sedang bertengkar dengan Yura noona mungkin ia tanpa sadar jadi melampiaskannya pada pegawainya." Ungkap Jimin tak menghentikan kekehannya.

"Benarkah seperti itu Jim?" Tanya Aira masih tak percaya.

Jimin lantas mengangguk sembari melanjutkan langkah tanpa melepaskan genggaman tangan keduanya.

"Iya, Yoongi hyung itu tipe lelaki yang sulit jatuh cinta. Tapi sekalinya ia jatuh cinta maka ia akan menyerahkan semua cintanya. Dan saat mereka bertengkar adalah keadaan paling buruk bagi yoongi Hyung. Terlebih Yura Noona adalah wanita yang sulit untuk di bujuk jadi wajar jika Yoongi Hyung uring-uringan seperti itu. Walaupun sikapnya memang terkesan kekanak-kanakan." Jelas Jimin kembali.

Aira mengangguk-anggukan kepalanya mendengar penjelasa Jimin, alasan yang masuk akal pikirnya.

"Ra, kau lapar?" Tanya Jimin kemudian mengalihkan topik perbincangan keduanya.

"Iya, aku lapar. Ayo kita harus segera sampai di rumah lalu masak dan makan bersama." Ucap Aira tanpa ragu, sangat berbanding terbalik dengan dulu yang selalu menolak kehadiran Jimin di sekitarnya.

"Ra, bagaimana kalau kita makan di luar untuk malam ini? Kau pasti lelah jadi kita tak perlu memasak yang pasti akan menyita lebih banyak waktu." Usul Jimin yang ternyata diangguki langsung oleh Aira.

"Kau mau makan apa Ra?" Tanya Jimin kemudian.

"Aku sedang ingin makan ramyon bagaimana kalau kita makan di kedai itu?" Ucap Aira sembari menunjuk sebuah kedai yang tak jauh dari tempat keduanya berdiri.

Love Me Again (Park Jimin)Where stories live. Discover now