41. akhirnya

301 31 1
                                    

Happy Reading
🦋

"Dimana V berada?" ucapnya sambil berjalan ke arah taman di depannya.

Ia langsung bergegas menelfon V untuk menanyai lokasi tepat di mana ia berada. "Taman sebesar ini gimana aku nyarinya?" tanya Jisoo sambil terus mengedarkan pandangannya.

Ia berjalan dengan kesal karena V tidak mengangkat telfon nya. "Sebenarnya ngapain sih dia ngasi alamat?" tanya nya kesal "Dan kenapa juga aku mau  datang." Ia menggurutu.

"Apa aku pulang aja?" Jisoo berhenti dan berpikir. "Tapi ini jalan pulangnya ke arah mana ya?" ucap Jisoo semakin bingung.

"Bujuk dia."

"Aku masih harus menunggu jawabannya."

"Sampai kapan mau nunggu."

Terdengar suara samar-samar dari balik pohon besar di sampingnya.

Jisoo salah fokus pada sumber suara yang ada di balik pohon besar tersebut. Terdapat kursi panjang yang diduduki sepasang kekasih. "Kenapa mereka bertengkar disini, apa tidak malu?" tanya Jisoo sambil menggelengkan kepalanya.

Ia celingak-celinguk dan mengingat dari  mana ia datang tadi. "Mana sih!" Jisoo jadi kesal sendiri.

"10 menit lagi kalau dia ngga telfon mending aku pulang," ucapnya kesal.

"Kenapa kamu ingin cepat aku membawa Jisoo?"

Jisoo langsung menoleh pada kedua orang itu. Ia merasa mereka menyebut namanya. "Mereka nyebut nama aku?" tanya Jisoo sambil menunjuk dirinya.

Karena penasaran, ia melangkah kan kakinya menuju dua orang tersebut. Semakin dekat melangkah ia semakin jelas mendengar percakapan mereka.

"Ya karena dia sendiri sudah cukup lama disini, kesepian."

"Tapi kenapa kamu ngga ikut juga?"

"Aku akan menyusul setelah kalian pergi, ada pekerjaan yang harus ku selesai kan."

"Pekerjaan apa?"

Jisoo membulatkan matanya saat ia melihat dua orang yang sedang berbicara. "Seokjin, Jennie!" Jisoo menatap keduanya dengan wajah terkejut.

"Jisoo!" Keduanya menyahut serentak.

Jennie dan seokjin serentak berdiri dan mendekati Jisoo yang mulai melangkah mundur.

"Jisoo, kebetulan kamu ada disini," ucap Seokjin sambil memegang lengan Jisoo. "Kita lagi-,"

"Lepas." Jisoo menepis tangan Seokjin.

"Kenapa, Soo?" Seokjin terkejut melihat reaksi Jisoo setelah bertemu dengan nya.

"Aku mau bicara sama dia," tunjuk Jisoo pada Jennie yang sedang bersembunyi di belakang tubuh Seokjin.

"Nini maksudnya?"

"Kenapa kamu ngelakuin semuanya sama aku. Perasan dulu kamu bilang akan selalu melindungi dan menyayangi aku sepenuhnya," ucap Jisoo sambil menahan emosinya.

"Tapi, kamu malah menyembunyikan identitas asli kamu dan bekerjasama dengan Bu Sarah untuk mencelakai aku."

"Apa niat kamu sebenarnya?" tanya Jisoo sambil mendekati Jennie dengan mata membulat besar dengan air mata yang hampir jatuh. Tangannya mengepal keras sambil terus berusaha mengatur emosinya.

Namun, sepertinya ia gagal. Jisoo akan mengeluarkan semua hal yang mengganjal di hatinya saat ini. Ia memendam nya selama ini bukan baarti memaafkan, namun hanya menunggu waktu yang tepat.

Kim Jisoo Where stories live. Discover now