20. Segalanya [End]

9.4K 757 136
                                    

.

.

.

"Lang! Tante Miya!! Dia pingsan di tengah jalan!!" Suara panik Rafa buat Langit buru-buru cari motornya.

Dia tak menghiraukan apa yang diucap Rafa setelahnya.

Ia sudah menduga, bundanya memiliki masalah pada jantungnya.

Berulang kali Langit melihat Miyara memegang dada kirinya dengan erat.

Berulang kali juga ia melihat bundanya minum obat.

Aka tetapi, jika di tanya maka hanya kata 'tidak apa-apa' di belah bibirnya.

Meskipun ia bukan Albri yang bisa deduksi, tapi ia peka dengan keadaan bundanya.

Wanita yang merawatnya sedemikian hingga ia tumbuh dewasa. Mana mungkin sebagai anak tidak tau kebiasaan orang tuanya.

Dengan tergesa, Langit melajukan motornya. Ia harus segera menyusul ibunya yang membutuhkannya.

membelah jalanan kota dan selalu melaju dengan kecepatan diatas rata-rata.

Dia terlalu khawatir dengan keadaan ibunya.

Dia tidak mau kehilangan orang lagi.

Terlalu sakit untuk mengingatnya kembali, akan tetapi dia sangat traumatis dengan keadaan dan situasi seperti ini.

Tolonglah, untuk sekali saja... jangan biarkan Langit melewatkan semuanya.

Saat lampu merah pun, Langit seperti mengutuk semua orang.

Disaat seperti ini kenapa dia harus terjebak pada warna lampu menyebalkan ini?

Ayolah! tolong! 30 detik itu lama!

Hingga dimana lampu itu sudah berganti, Langit langsung melajukan motornya kembali.

Akan tetapi...

Pengendara jaman sekarang memang sangat egois. Lihatlah Langit untuk saat ini.

Dia...

huh,

Menabrak truk bermuatan bensin yang lalai karena menerobos lampu merah.

Dan Langit menjadi korban atas kelalaian nya itu.

Langit kecelakaan.

Bahkan motornya sudah tidak berbentuk lagi.

Dia mengerang kesakitan dan memohon untuk sebuah pertolongan.

"Bun, maaf Langit ga tepat waktu" Dia menangis.

Juga mendengar sayup-sayup orang-orang yang berusaha menolongnya dari sana.

Langit hanya tersenyum kecut.

Kematiannya yang kedua kali adalah yang dia paling hindari.

Kecelakaan tragis yang disebabkan kecerobohan seseorang, menjadi alat trauma untuk seseorang sepertinnya.

Karena di ambang batas kesadaran, Langit tiba-tiba mengingat kebersamannya pada tokoh novel disini.

"Oh... thanks udah ngajak gue, itu seru banget" Langit tersenyum pada akhirnya.

Bukan pada akhirnya,

Ini adalah senyum terakhirnya.

-

"Hallo Lang!! Gue bawain chiki"

"Penyu, Momo nyariin nih"

"Hay Cantikkk mau peluk!!"

"Langit, orang paling galak yang pernah gue kenal"

"Penyu? Lucu banget sih lo"

"Kamu kangen ya sama aku?"

"Liat, gue menang basket lagi"

--

Ingatan terus berputar diisi kepalanya.

Dia yang ga tau apa-apa harus ngrasaiin sakit yang sedemikian rupa.

Dan saat berharap semua itu berakhir, harapan itu seolah menghindari nya.

Hantaman keras dari sebuah titik lelah adalah arti dari hidupnya waktu itu. Dan dia mengerti, saat terbangun semua yang manis itu hanya sebuah mimpi.

Walau mimpi, dia menjadi sangat peduli. Perasaannya kini terluka hebat.

Begitu mudahnya dia menerima takdir yang mempermainkan dirinya sehebat ini.

Begitu semu untuk di kenang, dia tidak mau merasakan ini lagi.

Orang-orang yang sangat menyayangi nya kini sudah tidak ada lagi disisinya. Biarpun berharap, apakah yang di dimintai tolong akan mengabulkannya?

dia tidak mau lagi.

Tolong, berikan sedikit waktu untuk menjawab pertanyaan itu. Dia tidak mau menyakiti orang lagi.

Dia membuka matanya.

Seperti dejavu, dia kembali mengingat saat dirinya disebut Langit.

Abi, dia terlihat panik dan bingung.

Kenapa? Semua ini berakhir tanpa jawabannya.

"Bun, aku suka sama Melvin" Begitu jawabnya. Tapi itu tidak mungkin, dia sudah tidak ada di dunia pararel lagi.

Dia sudah ada di dunianya sendiri.

Dunia nyata yang ia harapkan saat pertama kali di dunia novel.

Dan ternyata, dari semua itu pemenangnya adalah Tokoh utama, Melvin.

Mungkin terbawa dari tubuh Langit yang dulu yang juga menyukai sosok pria galah itu.

"Please, gue cuma pengen jawab pertanyaan itu" Abi cuma bisa nangis. Ia tak merelakan semua ini berakhir begitu saja.

.

.

.

End.
g ada s2 hehe

--

Next book kayaknya "Sigma" tinggal bbrp bab uda kelar tp nunggu mood buat bikin cover hehe.

nantikan cerita Kumara Biru yaa!!!

fyi aku ada notif gmail si joy galak sm salah satu dr kalian ya? Maaf banget yaaa temperamen nya ga bisa dikontrol 😞😞😞

Favorite Tritagonis [End]Where stories live. Discover now