[30] Can of Worms

7.3K 1.1K 694
                                    

"Never open a can of worms unless you are prepared to consume the contents."Alphya Cing

***


Oscar Altitude, Jakarta Pusat.


What exactly is going on right now?

Wajah panik Joey yang terpantul di cermin di hadapannya menjelaskan bagaimana ia tidak menyangka dengan apa yang baru saja dialaminya.

Mendadak, semuanya menjadi masuk akal bagi Joey...

Perubahan sifat dan sikap Janaka akhir-akhir ini, dan bagaimana pria itu memaksanya untuk ikut makan siang bersama hari ini di saat Joey mengatakan kalau jadwalnya hari ini sudah cukup padat. Tapi, karena pria itu memohon dan mengatakan kalau ingin membicarakan sesuatu, Joey akhirnya menuruti keinginan Janaka setelah mendapatkan izin dari Hestamma untuk pergi makan siang sebentar di luar.

Tapi, apa yang terjadi barusan sama sekali tidak pernah terpikirkan olehnya.

Okay, it would be naive on Joey's part never to have an idea that this kind of situation might be on the cards in the future. Pertemuan antara Janaka, dirinya, dan Katon pasti akan terjadi cepat atau lambat, tapi Joey tidak menyangka kalau semuanya akan terjadi secepat ini sebelum dia berhasil menjelaskan semuanya ke Janaka—tentang apa yang belum Joey bagi dan ceritakan ke kekasihnya itu.

Wanita yang tampil rapi dengan balutan blazer itu mencoba menarik dan membuang napas perlahan dengan tatapan yang tak lepas dari pantulan dirinya di depan cermin, ia memperhatikan wajah tegangnya yang sama sekali tidak berkurang bahkan setelah ia mencoba meyakinkan kalau semuanya akan baik-baik saja—kalau apa yang dipikirkannya belum tentu terjadi.

Tapi, sayangnya setelah mencuri lihat ekspresi datar Janaka saat menyambutnya, belum lagi ketika pria itu memperkenalkan Joey sebagai kekasihnya di depan Dara—seseorang yang belum boleh tahu mengenai hubungan mereka karena keduanya sudah berjanji untuk tidak memberitahukan siapapun mengenai hubungan yang mereka jalani—Joey sudah tahu kalau ada yang salah.

Dia seharusnya marah karena Janaka tidak menepati janjinya dengan membawa Dara ke acara makan siang mereka, tapi Joey dibuat terdiam ketika mendapati datar dan dinginnya sikap Janaka kepadanya—yang sangat jarang terjadi.

Sepertinya, Janaka sudah tahu semuanya.

Bagaimana pria itu bisa tahu?

Apa Katon memberitahu Janaka semuanya—tentang hubungan yang pernah Katon dan Joey jalani dulu?

Tidak.

Tidak mungkin.

Karena dilihat dari raut terkejut yang dibuat Katon saat bertemu dengannya tadi—ketika menyadari kalau Joey ada di sana—di sebelah Janaka—sudah bisa dipastikan kalau mereka berdua berbagi ketegangan yang sama soal situasi di restaurant tadi.

Sekarang, apa yang harus Joey lakukan?

Mendapati kehadiran Dara saja sudah cukup berat meski kakak dari Janaka itu menyambutnya secara terbuka, dan sekarang dia juga harus berhadapan dengan Katon di saat Janaka sepertinya sudah mengetahui semuanya—mengetahui semuanya—dan bukan dari dia.

Sekali lagi, Joey mencoba mengatur pernapasannya sekaligus meredakan degup jantungnya yang menggila.

Setelah meyakinkan diri—meskipun wanita itu sangat ingin kembali ke hotel tempatnya menginap—Joey berjalan keluar dari toilet. Dan baru saja ia akan kembali ke mejanya, langkah Joey terhenti karena melihat Janaka tengah bersandar—berdiri—sepertinya menunggui Joey—di samping sekat depan toilet.

LET THE CAT OUT OF THE BAG (COMPLETED)Where stories live. Discover now