[6] Woe Is Me

7.4K 1.1K 744
                                    

"Hearts are made to be broken."—Oscar Wilde,

***

It is important to note that the paragraph in italics is part of a past memory.

***


Penang, Malaysia.

"Ini mampir dulu ke apartemennya Kumala, ya." Dari arah belakang kursi, suara Hestamma terdengar memecah keheningan di dalam mobil.

Joey yang duduk di depan di sebelah Jeremy yang tampak fokus dengan kemudi, menganggukan kepalanya. "Baik, Pak. Alamatnya bisa dikirim ke saya lewat WhatsApp?" tanya wanita itu, sedikit menoleh ke arah belakang sambil mengangkat handphonenya.

Hestamma mengangguk, "Sudah saya kirim," balas pria itu cepat.

Bersamaan dengan jawaban Hestamma, Joey mendapatkan satu notifikasi baru berupa lokasi apartemen Kumala sebelum ia memasukkan alamat itu ke gps navigator agar memudahkan Jeremy untuk mengantarkan Hestamma ke apartemen Kumala tepat waktu.

Setelah memasukkan alamat apartemen Kumala, Joey sempat memeriksa beberapa notifikasi lain dari handphonenya.

Senyum wanita itu mengembang ketika melihat salah satu nama familiar terlihat di layar handphonenya, mengirim beberapa pesan dan panggilan yang tidak bisa dijawab Joey.

J.

Masalahnya sudah beres. This is exhausting. But I have to do it because this has all happened due to my foolish acts.

Sudah sampai di Penang?

Mau ketemuan? Sore nanti aku balik Jkt.






Joey mendekatkan handphonenya, dan mulai mengetikkan jawaban di sana.






I'm relieved to hear that everything is well.

Aku baru aja sampai di Penang.

If there is no urgent schedule, I think we can meet this afternoon.

I'll let you know.


"Sebenernya, saya tadi itu mau mampir ke apartemen Kumala dulu." Tepat setelah Joey selesai membalas pesan, suara Hestamma kembali terdengar. "Cuma saya batalkan karena saya salah lihat jadwal, ternyata kalian sampai ke sini pagi," katanya lengkap dengan helaan napasnya yang panjang.

"Tumben banget, Pak?" Joey tertawa geli. Meski bisa dibilang dia baru saja bekerja dengan Hestamma, ia tahu betul kalau atasannya itu orang yang cukup teliti dalam segala hal. "Bapak kayaknya kecapekan, sih. Fokus Bapak jadi berantakan begitu," lanjut Joey, mencoba menganalisa kecerobohan yang sangat jarang Hestamma lakukan.

Dari rear-view mirror, Joey dan Jeremy bisa melihat bagaimana sumpeknya Hestamma—atasan mereka—dilihat dari bagaimana pria itu tidak menanggapi, malah memijat keningnya sambil meringis beberapa kali.

Akhir-akhir ini, jadwal Hestamma memang sangat ketat. Pria itu harus mondar-mandir London-Singapore-Jakarta untuk bekerja dan membereskan beberapa permasalahan keluarganya, lalu memaksakan diri untuk menghadiri pesta ulang tahun Laras—yang awalnya ditentang Joey mengingat padatnya jadwal Hestamma, dan pergi ke Malaysia beberapa hari kemudian untuk mengantarkan oleh-oleh ke Kumala—sepupu—dan memeriksa keadaan wanita yang usianya sudah berumur 29 tahun.

LET THE CAT OUT OF THE BAG (COMPLETED)Where stories live. Discover now