3[Bertemu cinta pertama]

163 13 0
                                    

      [Padamu ku jatuh cinta, padamu ku menghabiskan seluruh rasa tulus ku. Sampai detik ini rasa itu masih sepenuhnya menjadi milikmu.]

Ola
_

         Faris tadinya mau nanti masuk sekolah sebagai anak baru tapi orangtuanya sudah begitu memaksa agar dia bersekolah hari ini. Dia terpaksa pindah sekolah karena permintaan orangtuanya. Jadilah sekarang dia berada di koridor kelas 12 berjalan santai menuju kelasnya berada. Di tengah kerumunan dia sangat syok karena mencium wangi yang sangat dikenalnya hingga sedikit wajahnya menoleh ke samping dimana bertepatan dengan itu seorang gadis tengah melintasinya sambil menunduk membaca buku begitu fokus. Rambut panjangnya tersapu ke udara. Dia Ola, melewati kerumunan dengan santai karena orang-orang membukakan jalan dengan sendirinya sehingga dia bisa begitu santai melewati keramaian.

Tanpa sadar Faris jadi menyebut nama gadis itu spontan tadi. Dia berhenti dan menoleh ke belakang dimana Ola terus berjalan tak menyadari kehadirannya, kemudian ketika Faris berbalik melanjutkan langkahnya Ola baru membalikkan badannya.

Faris bertopang dagu menatap keluar jendela. "Ola..."gumamnya menatap kosong ke lapangan upacara dimana ada murid yang tengah di hukum di bawah sana. Pikirannya jadi di penuhi akan cewek bernama Ola itu seketika setelah melihat siswa yang hormat di tiang bendera. Dulu Ola seperti itu saat SMP. Dia jadi gak menyangka Ola yang sepintas dengannya beberapa jam lalu berubah menjadi cewek yang menyukai buku. Dan terlebih dia semakin cantik.

Faris berdecak menutup wajahnya mengusir pikiran aneh itu dari kepalanya.

"Bisa bisanya gue ke sekolah ini."

∆∆∆

Kini ku sendiri tak lagi bersama mu
Kau pergi tinggalkan aku dalam sepi
Tak sanggup ku melupakanmu
Mungkin sampai ku temukan seperti dirimu
Bayangmu tinggal puisi
Tertulis dalam diary
Selalu tersimpan disini semua tentang kau dan aku
Kini cintaku telah pergi terbawa waktu dan hari
Sungguh tak pernah terganti semua tentang kau dan aku

Darel diam membisu menatap Ola yang begitu menikmati petikan gitarnya. Selain suaranya merdu gadis itu begitu menghayati lagu Michella ziudith-Tentang kau dan aku. Seakan dia sedang mengapresiasikan bentuk perasaannya yang meluap-luap kepada seseorang. Elsa memvideo Ola untuk dijadikan bahan instastory karena jarang bagiannya melihat Ola bermain gitar dan bernyanyi sefokus itu. Bulu kuduk mereka meremang karena suara indah Ola memeriah merdu di kantin yang hening seolah menikmati lagu yang di nyanyikan oleh Ola.

Orang bertepuk tangan setelah Ola menyelesaikan lagunya. Dia gak sadar kalau seseorang tengah terpaku menatapnya tanpa berkedip.

"Ngerjab woi!"Garen menyenggol lengan Faris. Cowok itu jadi tersadar dari lamunannya kemudian kembali fokus menatap nasi gorengnya.

"Nama dia Ola ketua umum MPR dan anggota eskul klub musik juga. Dia bakal tampil di acara ulangtahun sekolah nanti mangkanya latihan. Dia anak teladan di sekolah ini."Itu suara Reval yang menjelaskan.

Tanpa dikasih tau pun Faris sudah tau sama Ola. Bahkan dia sudah mengenalnya sejak masih SMP. Tapi Ola yang saat ini bukanlah Ola yang Faris kenal dulu, yang suka membolos dan pemalas. Dia lebih hidup membuat Faris tak bisa mengapresiasikan perasaannya untuk pertama kali melihat sosok itu.

"Gak aneh sih kalau Lo juga terpukau karena dia memang populer di SMA ini sebagai cewek baik-baik dan cantik."Lanjut Reval.

Faris juga gak menyangkal itu.

"Sayangnya dia cuek dan selalu menolak tegas cowok-cowok yang mau dekat atau nembak dia. Satu-satunya temen cowoknya itu Darel yang lagi duduk di depannya. Sama cewek di samping Darel itu Elsa mereka bertiga sahabatan."tambah Garen juga.

Bagi Faris Ola adalah cewek yang ramah dan menyebalkan. Cewek yang sangat membenci belajar dan matematika. Cewek yang suka coklat dan eskrim serta warna merah.

"Gue dengar dari Elsa alasan dia nolak cowok-cowok yang mau jadi pacarnya itu karena dia masih belum move on dari mantan pacarnya."ungkap Reval. "Kadang gue bingung. Padahal masih sesayang itu kenapa putus coba?"

Dan cowok itu sendiri adalah Faris. Yang sedang berada bersama mereka. Faris Khiaro Hamsyah. Atau dikenal Faris. Cowok bergingsul dan apabila tersenyum terlihat manis. Tinggi dan berkulit hitam manis. Matanya besar dan tajam, hidungnya mancung. Dia anak tunggal.

"Terkadang ada hal yang mengharuskan hubungan itu putus tanpa membutuhkan alasan yang pasti."jawaban dari Faris membuat Dirga, Reval dan Garen terkesima.

∆∆∆

   "Absen udah, kumpulan udah, uang kas udh—eehh???!!"tubuh Ola seketika bergoyang tak seimbang. Ia menaiki anak tangga terakhir yang basah tanpa sadar dan membuatnya terjengkang kebelakang. Matanya membola repleks melempar kertas-kertas dalam genggamannya hingga melayang ke udara bertebaran.

Sial siapapun tolong gue ia berdoa dalam hati karena belum mau mati muda.

Grep!

?!

Seseorang menangkap pinggang rampingnya dan satu kaki menyanggah tubuh gadis itu yang nyaris kecelakaan karena hampir terjatuh dari tangga.

Fa-Faris.... Batinnya bersuara menyebut nama itu.

Ola semakin syok ketika bertatap mata sama Faris dia cowok yang menyelamatkan Ola. Saking syoknya tubuh Ola membeku dan merinding merasakan aliran panas dalam dadanya mendidih keseluruh tubuhnya. Perasaan aneh yang di rasakan keduanya sama-sama membuat suasana jadi hening dan membisu. Ola tidak bisa menetralkan ekpresi diwajahnya sementara Faris cukup pandai terlihat datar menatap wajah Ola dari jarak dekat.

"Lo gakpapa?"

Lagu yang Ola nyanyikan di kantin tadi seakan menggema dikepala mendukung suasana hati Ola untuk patah dan terbuka. Mereka saling menatap untuk beberapa menit lamanya.

Lo gakpapa? Suara, parfum, raga, dan semua yang dimiliki cowok itu membuat Ola tak bersuara. Ia seakan masih tak percaya Faris yang menghilang selama 1 tahun tanpa kabar tiba-tiba muncul di depan matanya senyata ini. Bagaimana dia bisa gakpapa? Dia sangat tidak baik-baik saja! Dia sangat ingin meneteskan air matanya.

Lihatlah matanya yang sudah memerah sejelas itu. Menjawab semua hal yang Faris pertanyakan.

"F-Faris? "Faris menegakkan tubuh Ola.

"Faris? Bener Faris? Faris kan?"ia menangkup wajah cowok itu untuk mengeceknya.

"Iya ini gue."jawab Faris sesantai mungkin meski dia melihat ekspresi sedih Ola.

"FARIS INI BENERAN FARIS!"Ola langsung memeluknya tanpa sadar membuat Faris syok tak bisa mengendalikan ekpresi wajahnya lagi ketika cewek itu menarik erat pundaknya berjinjit. Faris merasakan deru nafas dan suara jantung Ola. Serta dia sangat yakin seratus persen cewek itu meneteskan air mata walau tidak mengeluarkan suara.

Faris hampir saja membalas pelukan Ola untungnya dia langsung tersadar kemudian membiarkan Ola memeluknya. Dia berusaha menahan dirinya sebaik mungkin disana sambil memejamkan matanya menggeram.



TBC.

TENTANG KAU DAN AKU(END)Where stories live. Discover now