-27: Gengsi Berarti Kurang Percaya Diri!

Start from the beginning
                                    

"Ala udah makan, hm?" tanya Gavi sambil menaikkan sebelah alisnya.

Perempuan itu menggeleng. "Belum, mau sama Kak Ano!"

Mendengar itu Gavi menjadi terkekeh senang, ia bangkit dari duduknya diikuti oleh Alna. Cowok itu merangkul pundak Alna, lalu mengajaknya pergi dari taman belakang sekolah.

"Makan dulu, biar sepulang sekolah bisa main seribu ronde dengan banyak gaya sampe pagi!" celetuk Gavi tertawa pelan.

"Main apa?" tanya Alna tidak paham.

"Mengulangi kejadian hari selasa kemarin!" bisik cowok itu.

Seketika Alna menegang mendengarnya, perempuan itu berniat menjauhkan tubuhnya. Tetapi Gavi mengetahui pergerakannya itu, ia dengan cepat mengeratkan rangkulannya.

"A-apaan? Nggak! Kak Ano brutal kayak orang kesetanan! Nggak mau ah!" ujar Alna dengan wajah kesalnya.

Gavi tertawa mendengar itu. "Sebenernya Kakak nggak ada niatan buat bikin Ala kayak gitu,"

Gavi menarik nafasnya dalam-dalam sebelum menjelaskan kepada Alna. "Pulang sekolah Kak Ano pergi kemarkas, sampai disana Kakak dikasih tau sama Kenzo kalo Ala bakalan ngambil barang-barang dirumah, karena itu Kakak mau cepet-cepet pulang tapi---"

"Tapi apa Kak Ano?" tanya Alna penasaran saat Gavi menggantungkan kalimatnya.

"Kenzo cegah Kakak buat pulang, dia nawarin Kak Ano susu dan karena waktu itu lagi haus banget, tanpa rasa penasaran sedikit pun Kakak minum susu itu dan setelah itu Kak Ano pulang," lanjut Gavi cowok itu kembali mengingat kejadian itu.

"Sampe dirumah Kak Ano langsung temuin Ala dikamar, dan waktu itu masih setengah sadar sampe akhirnya Kakak nge-- hmphh!"

"Jangan dilanjutin, ayo ke kantin Ala laper!" ajak perempuan itu mengalihkan pembicaraan.

Gavi menjilat tangan Alna yang masih membekap mulutnya, membuat perempuan itu refkles menjauhkan tangannya.

Alna memekik heboh. "Ihh Kak Ano!"

"Lagian kenapa pake tangan sih? Kenapa nggak pake bibir aja? Kan lebih enak!" celetuk Gavi sambil menyeret tangan mungil Alna agar mengikutinya.

"Itu sih maunya Kak Ano!" sahut Alna dengan kesal.

"Emang!"

—tyhrgang—

"Gimane ngab? Apakah sudah baikan? Diliat-liat sih udah ya?" goda Kenzo dengan nada lebay.

"Udah dong mana tahan Ala jauh-jauh dari gue!" jawab Gavi dengan percaya diri tingkat tinggi.

"Yang nggak tahan itu Alna apa lo?" tanya Lingga menyindir.

"YA PAKETULAHH!!" pekik Rifan, Rafin, dan juga Kenzo berbarengan.

"Sialan lo pada!" maki Gavi dengan kesal, walaupun yang dikatakan mereka itu benar. Tetapi, Gavi terlalu gengsi untuk mengakuinya.

"Gengsi lo noh turunin!" celetuk Rafin.

"Kan dimana-mana cowok itu harus menjaga kepercayaan dirinya." balas Gavi sambil merebut remote TV.

Inti Tyhrgang kini tengah berada dirumah si kembar, mereka berlima berniat kumpul bersama mengingat seminggu ini mereka full ujian, dan juga Gavi yang full berjuang demi sang istri yang sedang kecewa.

"Woiyy jangan di salin elah lagi bagus itu adegannya!" pekik Kenzo kesal."

Gavi tidak mengindahkan pekikan Kenzo ia memilih acara TV yang lain membuat Kenzo kesal. "Bacot lo Ken! Film apaan itu, mending nonton nih Upin Ipin nambah wawasan bahasa Opet!"

GAVIANO [hiatus]Where stories live. Discover now