Epilog

8 0 0
                                    

"Ketika kamu mencintai seseorang, saat itu juga kamu harus merelakannya. Toh mencintai tak harus memiliki."

Sepertinya ungkapan itu benar adanya, kamu boleh mencintai seseorang, itu hak mu tapi kamu tidak harus memilikinya.

Sama halnya seperti Riffa, lelaki itu menyayangi Jingga tetapi ternyata perasan Jingga justru berlabuh pada saudara kembarnya. Riffa mau tak mau harus melepaskan Jingga sekalipun saat ini Rei milih menyerah.

Pada akhirnya Riffa lebih memilih mengalah pada Rei dan mengorbankan perasaanya sendiri. Sebenarnya dia bisa saja egois karena nyatanya Riffa memiliki kesempatan itu.

Mungkin saja, Riffa akan mendapatkan keinginananya kalau mau egois. Tapi, dia tidak yakin akan mendapatkan kabahagiaan seperti ini kalau dia mempertahankan keinginannya itu.

Begitupun dengan Rei, lelaki itu memilih menjauh dan melepaskan Jingga secara perlahan. Karena dia tahu, waktu tak akan memihaknya saat ini.

Perasaan Rei mungkin terbalas, tapi Rei tak punya kesempatan kedua perih waktu. Karena dalam dua bulan dari sekarang, Rei harus rela melepaskan semua hal dan kembali untuk menepati janjinya pada Sang Ayah.

Perasaan mereka bertiga valid, hanya saja waktu tidak memihak mereka. Mungkin akan ada suatu saat nanti untuk ketiganya, mengulang perasaan cinta yang tumbuh dan tersimpan rapi dalam hati.

Mungkin memang begitulah kisah asmara mereka, cinta tumbuh tapi tetap tersimpan dalam relung jiwa.

=====

Rhain
13.12.2023

Just for You [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang