Dalam hidup, hal tertulus yang sampai ke hati menurut gue tuh adalah ketika lo doain orang lain, dan lo didoain balik.
Itu tuh kayak, ketika melibatkan Allah ... segalanya terasa damai. Terasa ... haru.
Ini terjadi ketika gue kasih doa pada seseorang yang gue hargai. Gue hargai dia sebagai salah satu figur yang mana ... tulisan-tulisannya membantu gue refleksi diri dan lebih mengenal tentang perintah Allah.
Ya, barangkali dia gak tahu. Tapi, gue kagum aja gitu sama dia.
Mungkin sejak lama kagumnya.
Kagum karena kepiawaiannya dalam berkomunikasi, ketika ... dia begitu luwes berbicara tentang agama.
Ketika dia nggak takut nyampaiin pendapatnya. Percaya diri dengan gaya bicara yang dia punya.
Selain itu, murah senyum.
Dia salah satu orang yang selalu sadar dengan kehadiran gue, dan nyapa-sudah tentu.
Ibarat seorang Abang, barangkali melihat sosok dia sebagai itu.
Gue yang notabene tidak punya kakak karena merupakan anak pertama. Jadi, ketika nemu orang yang sikapnya seolah-olah kayak kakak tuh ... wah, masyaAllah.
Gue senang bisa kenal dengan sosok kakak kayak dia.
Bahwa, di dunia ini ... gue bisa bertemu salah seorang yang bikin gue sampai serespect itu.
Lagi, ujung-ujungnya bukan pada manusianya.
Tapi karena karakter dia, bikin gue lebih dekat sama agama gue, sama Tuhan gue.
YOU ARE READING
Lebih Baik Dari Kemarin!
Non-FictionAli bin Abi Thalib pernah berkata: "Orang yang beruntung adalah orang yang lebih baik dari kemarin dan orang yang merugi adalah orang yang sama saja seperti kemarin." Tulisan ini berisi refleksi penulis, yang diharap bisa memberi manfaat kepada pem...
