Gilang merasa tidak terima ia berdiri, "Lu duluan sialan."

"Sudah! Galang Gilang."

Salsa memegang tangan suaminya, salsa tahu jika Andika itu emosian, ia mengelus tangan suaminya.

Andika menoleh ke istinya, Salsa mengangguk, "Pelan - pelan aja gak perlu marah - marah."

Andika menarik nafasnya lalu membuangnya.

"Ada apa, kenapa kalian bertengkar. Ayo jelaskan kepada mama, mama ingin tahu apa yang membuat kalian bertengkar." Tutur salsa

"Galang, mama bisa tanya dia. Gilang juga gak tau apa maksudnya dia tiba-tiba narik baju Gilang, kan Gilaa."

Galang tersenyum miring, rupanya kembarannya bisa saja berakting seolah pria itu tidak ada salah.

"Sialan lu Lang, jelas - jelas lu nyakitin perasaan Aluna. Gak mau ngaku? gak sadar diri lu." Ucap Galang

"Gilang, papa sudah bilang dan kamu sudah berjanji kepada papa begitu juga mama kamu. Kamu ingkar janji Gilang,"

Gilang hanya bisa menunduk, benar ini salahnya. Seharusnya ia tidak memposting foto itu tanpa di sadari perbuatan nya itu menyakiti perasaan Aluna.

Galang membela Aluna karena merasa kasihan terhadap gadis itu, tentang perasaannya kepada Aluna.

"Minta maaf kalian berdua!!" Suruh Andika

"Anak papa lah duluan, orang Galang duluan yang cengkram baju Gilang." Ucap Gilang

"Kamu juga anak papa Gilang."

Akhirnya mau tidak mau, Galang lah yang harus mengalah. Galang bangun dari duduk nya mengulurkan tangannya.

Gilang mendongak detik kemudian ia berdiri dan menerima uluran tangan Galang.

Galang menarik pria itu dan berbisik di telinganya.

"Sekali lagi lu sakitin Aluna, siap - siap gua akan ambil dia dari lu." Ucap Galang dengan berbisik, kemudian melepaskan pelukan itu.

Gilang hanya bisa terdiam mendengar ucapan Galang, tidak sampai kapan pun ia tidak akan pernah membiarkan Aluna jatuh ke tangan Galang, Aluna tetap miliknya sampai kapan pun itu.

****

Galang sedang berada di rumah Aluna, membawa makanan untuk gadis itu. Galang belum mengetahui jika Aluna sudah tahu semuanya.

Aluna tersenyum saat melihat Galang sedang berdiri di depan pintu rumahnya, ia mengajak Galang duduk dan membuatkan minum untuk pria itu, Gilang belum juga memngirim pesan ataupun menelpon Aluna bahkan ke rumah nya pun tidak. Galang datang saat waktu yang tepat, orang tuanya harus menghadiri acara Kantor ayah nya jadi Aluna tidak sendiri karena di temani oleh Galang.

Galang mengajak Aluna bercanda, Aluna mendengarkan setiap candaan yang di keluarkan oleh Galang, gadis itu tertawa seakan - akan melupakan perasaan sakit hatinya.

Aluna tersenyum saat Galang sedang berbicara mendengarkan setiap omongan yang di keluarkan pria di sampingnya ini.

Galang menatap Aluna saat gadis itu tertawa ia tersenyum, detik kemudian senyumannya luntur kala melihat Aluna yang tertunduk.

"Kenapa lun?" Tanya Galang

Aluna hanya menggeleng, namun tiba - tiba saja air matanya menetes membasahi pipinya, Galang menganggkat dagu Aluna menghapus air mata yang membasahi pipi gadis itu.

Galang menarik Aluna membawa gadis cantik itu ke dalam pelukannya, lama sangat lama ia memeluk gadis itu. Aluna pun hanya bisa menangis, namun pelukan Galang itu nyaman.

"Nangis aja gapapa lun." Ucap Galang

"Lu udah tau ya? Maafin gua."

Aluna melepaskan pelukan Galang, menatap Galang lalu tersenyum. "Bukan salah kamu Gal."

"Galang, makasih udah selalu jadi obat aku, kamu gak perlu minta maaf Gal. Galang, makasih kamu selalu khawatirin keadaan aku, padahal aku gapapa. Itu udah terbiasa bagi aku Gal,"

Galang menggeleng, "Enggak Lun, gua tau lu pasti sakit hati, bilang ke gua Aluna kalau lu butuh teman buat cerita. Gua bisa Aluna, jangan pernah takut untuk cerita sama gua."

Aluna tersenyum, jujur Galang adalah tempat ternyaman bagi nya, Aluna kagum kepada Galang. Pria itu selalu punya cara untuk membuat Aluna bahagia dan tersenyum kembali.

Galang, itu adalah nama pria yang selalu menemani saat Aluna merasa sendiri. Jika Aluna sendiri maka Galang akan selalu menemaninya.

Bohong jika aluna tidak menaruh perasaan kepada pria ini, namun aluna juga tidak ingin egois. Aluna ingin Galang selalu berhubungan baik dengan Gilang, tidak ada pertengkaran di antara keduanya.

REAL LOVEWhere stories live. Discover now