chapter 41

15.9K 558 2
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.
.
.
.

Setelah acara ijab qobul terlaksana, sekarang waktunya sang mempelai wanita memasuki area acara. dengan balutan gaun panjang berwarna putih dengan taburan sedikit pernak-pernik yang tak kalah cantik. dan juga tak lupa dengan hiasan mahkota emas putih murni yang melekat di hijabnya. gadis yang baru saja berganti status menjadi seorang istri dari seorang Gus di pesantren Al -Abqary itu mulai berjalan perlahan menuju suaminya dengan bantuan dari salahsatu team wedding organizer yang telah disewa oleh keluarganya.

Bahkan sesampai didepan suaminya pun gadis itu masih tertunduk tak berani mengangkat kepalanya.

" Assalamualaikum ya zaujati, " ujar Gus Varo tersenyum kearah seorang gadis yang sudah sah dan halal untuk dipandangnya.

" Waalaikumussalam, " jawab Xavia pelan.

Gadis itu semakin gugup. pipinya bersemu merah setelah Gus Varo mengatakan hal yang tak pernah diduga olehnya.

" Tidak ingin menyalami suamimu ini, hm? " gumam Gus Varo dengan sedikit senyuman yang terbit di bibirnya.

Mendengar gumaman yang suaminya buat, Xavia pun mulai sedikit demi sedikit mengarahkan telapak tangannya menuju telapak tangan Gus Varo agar dapat disentuh olehnya.

Kedua telapak tangan berbeda ukuran itu pun saling bersentuhan. gadis yang berstatus sebagai Ning itu mengarahkan telapak tangan suaminya untuk dicium olehnya yang menyebabkan darah Gus Varo berdesir seketika.

Tak menunggu lama, Gus Varo juga ikut serta meletakkan sebelah tangannya kearah ubun-ubun istrinya dan berdoa.

" Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih "

Setelah itu, bersamaan mereka berdua saling melepaskan tangan. seketika Gus Varo mengangkat dagu istrinya dan netra kedua anak Adam itu bersirobok saling menyelami netra indah masing-masing.

Gus Varo tersenyum kecil tatkala melihat rona merah muda yang mendominasi pipi mulus istrinya.

Ah, bisakah pria itu menggigit pipi gemas istrinya itu?

Gus Varo menyentuh wajah cantik istrinya lalu meninggalkan kecupan lembut di dahi sang istri. hal tersebut pun mendapatkan gerlingan menggoda dari keluarganya. dan tak ketinggalan pula para photographer yang telah disewa ikut mengabadikan momen indah tersebut.

" Ingat mas, disini banyak yang masih lajang, " celetuk Gus Zaidan menggoda mereka dan tak luput mendapatkan sedikit gelak tawa dari keluarganya.

Ucapan dilontarkan Gus Zaidan membuat sepasang pengantin itu menjadi sedikit malu karena diperhatikan oleh banyak orang.

" Apa kak Ziya terlalu banyak memakai blush on? pipinya merah, " sahut Gus Arsha ikut menggoda.

Yang digoda pun semakin menundukkan kepalanya. ia merutuki adik laki-laki nya itu.

" Jangan menggoda istri saya Gus! " tegur Gus Varo menatap kearah adik iparnya dan tangan pria itu pun bergerak menggandeng sebelah tangan istrinya.

" Hati-hati Gus, pawangnya galak terus posesif dan juga cemburuan, " ucap Gus Zaidan.

" Bercanda Gus, " tambah Gus Arsha menatap kearah pria yang sudah menjadi kakak iparnya.

" Itu tangannya lepas dulu. Ning Ziya juga tidak akan menghilang "

Guliran Tasbih Aldevaro [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang