Duchess Laurent²⁵

1.3K 58 9
                                    

Follow : xexevitrex
Vote dan komen yawww!!!
💋💋

~o0o~

Hari ini adalah hari dimana pesta ulang tahun Pangeran Hans, anak pertama kaisar akan diadakan. Lebih tepatnya, malam ini.

Laurent terlihat sibuk dengan pekerjaannya yang harus diselesaikan segera. Ia takut pekerjaannya akan tertunda karena ia akan turut hadir dalam pesta ulang tahun Pangeran Hans.

"Kirimkan ini pada Julio," Livia mengangguk, ia membungkuk lalu berjalan keluar dari ruangan itu.

Tentunya setiap hasil pekerjaannya harus diberikan pada Julio. Dan Julio pria itu akan memberikan pada Duke Nave.

Laurent meminum secangkir teh yang ada di cangkirnya. Ia menghirup aroma daun teh yang sedikit berbau aroma mawar. Setelah itu, Laurent meminum teh tersebut dengan anggun.

Wanita cantik itu melirik kearah jendela, ia menghela nafas. Sudah petang, ia harus segera bersiap-siap.

Walaupun pestanya akan dimulai nanti malam, namun tetap saja. Dalam masalah bersiap, tentunya wanita amat sangat lama. Laurent sendiri akan memilih gaun yang ia miliki. Ia harus menyempurnakan penampilannya, itu harus.

Tak lama, Livia kembali datang. "Salam Duchess, semua hasil laporan kediaman sudah saya kirimkan pada Tuan Julio. Beliau juga berkata akan segera memberikan laporan itu pada Duke." Laurent mengangguk.

"Aku tau, ayo kembali. Bantu aku menyiapkan perlengkapan." Livia menganggukkan kepalanya. Itu sudah tugasnya. Melayani Duchess kekaisaran negri ini, Duchess Laurent.

Keduanya berjalan, tentunya dengan Livia yang berada dibelakang Laurent. Aura anggun elegan dikeluarkan oleh sosok cantik itu. Prajurit dan pelayan yang berpapasan dengan Duchess itu menunduk hormat.

Tak jarang dari mereka yang bertemu dengan Laurent bergetar ketakutan. Maklum saja, kekejaman Laurent pada putranya sudah menjadi rahasia umum kediaman ini. Mereka hanya takut, jikalau Duchess Laurent akan melakukan 'kekejaman' itu pada mereka juga.

Setibanya didalam kamar, Laurent menuju ranjang, ia duduk disisi kanan ranjang. "Tolong ambilkan gaun berwarna blue sky berpadu dengan warna putih dan mutiara yang menghiasi gaun itu," Laurent melirik Livia.

"Kau tentu tau gaun yang aku maksud bukan?" Livia menganggukkan kepalanya, gaun yang dimaksud Duchess Laurent adalah gaun pemberian dari mendiang kakaknya, Tyan.

Saat pernikahannya dulu, Tyan memberikan Laurent gaun dengan warna yang amat disukainya, blue sky.

"Tentu Duchess, saya mengerti." Selain itu juga, gaun pemberian Tyan sama sekali tidak pernah Laurent gunakan. Ini adalah hari pertama ia akan menggunakan gaun pemberian mendiang kakaknya.

Sedih mengingat kepergian kakaknya, namun ini semua sudah takdir bukan? Laurent hanya bisa menerima.

Livia mengambil Gaun yang dimaksud. Membuka lemari lalu mengambil gaun yang masih terbalut dengan kain berwarna merah.

"Bagaimana dengan hiasan kepala Duchess?" Livia bertanya, apakah Duchessnya punya rekomendasi untuk hiasan kepala yang akan digunakan.

Duchess LaurentWhere stories live. Discover now