6. Hari apes?

280 51 16
                                    

Selamat membaca.

Jangan lupa tekan tombol bintang dan komen

Gadis kecil yang saat ini sedang terjebak dalam lift mencoba melambai-lambaikan kedua tangannya kearah cctv lift

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Gadis kecil yang saat ini sedang terjebak dalam lift mencoba melambai-lambaikan kedua tangannya kearah cctv lift. "Hello, Do you help me?" tanyanya.

"HUWAAAAAA PAPI NA NONIK TELKULUNG DALAM LIFT!" teriaknya sudah tidak tahan lagi karena belum ada yang menolongnya, padahal ia sudah merasa lama menunggu disana.

Dugh!

Kaki kanannya menendang pintu lift menggunakkan jurus taekwondo, "Hatcha!" serunya nada tinggi supaya pintu lift-nya terbuka.

Merasa tendangannya tidak mempan, Emily meninju pintu lift-nya menggunakkan dua tanga kosongnya. "Awsshh!" rintihnya merasakan sakit dibagian tulang-tukang jemarinya setelah meninju pintu lift.

Ia menarik nafas dalam-dalam menatap pintu lift yang masih tertutup rapat lalu menghembuskan nafasnya kasar. "Don't be panic."

Menendang tidak mempan, meninju juga tidak mempan, kini muncul ide di kepalanya saat melihat go kart miliknya. Ia mengangkat dengan sekuat tenaga go kart miliknya untuk di lemparkan kearah pintu lift. "One, two, thlee, action!"

Brak!

"Waduh! Argh!" pekik laki-laki yang wajahnya tertimpa go kart Emily disaat dia berhasil membuka setengah pintu lift.

"Omg!" kaget Emily melihat hidung proa itu mengeluarkan darah.

"Ayo keluar lewat sini dek," kata sang petugas keamanan melihat Emily dari bagian bawah pintu lift.

Emily menurut merangkak kearah pintu bawah lift yang terbuka untuk keluar. Di luar ternyata sudah banyak orang yang bergerumbul tuk memvideo-nya.

"Puji syukur nonik kamu selamet," ucap Leona menghela nafas lega untuk memeluk putrinya.

"Ada yang luka nggak?" tanya sang ibu lembut.

Kepala Emily menggelengkan kepalanya tidak. "Gwenchana, aman." lalu pandangannya menuju mata sembab ibunya. "Mami na kenapa nangis?"

"Ya khawatir sama kamu nik. Mami takut kamu ndak isa keluar." jawab Leona lalu menutup wajah putrinya dengan beanie hat serta menggendong Emily itu supaya tidak banyak orang makin merekam atau memotret anaknya yang sedang bermasalah di mall itu.

Dari memecahkan kaca eskalator, kabur dikejar petugas keamanan, hingga terjebak dalam lift yang macet dan hampir putus talinya selama kurang lebih setengah jam.

"Bisa dituntut loh mall ini," kata Leona pada manajer mall itu.

"Kok bisa nggak dicek keamanannya? Untung liftnya gak jeblok ke bawah. Kalau jeblok gimana? Makan korban dulu baru dibenerin iya?" tanya Leona terkesan alus namun membuat manajer mall 'ngotot' menyalahkan Emily.

NONIK COREDonde viven las historias. Descúbrelo ahora